Waspada Gadget Nirkabel, Ini Dampak Berbahaya bagi Tubuh


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Saat ini teknologi sudah semakin maju. Berbagai vendor banyak merilis aneka gadget canggih kekinian yang menarik perhatian masyarakat untuk memilikinya. Salah satu hal yang paling diminati saat ini adalah perangkat nirkabel. So, Anda tidak perlu repot-repot menghubungkan gadget melalui sambungan kabel.

Gadget tersebut adalah headset bluetooth. Beberapa vendor telah memiliki produk headsetnya sendiri, jadi para pengguna tidak perlu repot-repot menggulung atau merapihkan kabel yang kusut saat hendak digunakan.

Meski terlihat canggih dan modern, namun para ahli memperingatkan bahwa gadget nirkabel ini bisa membahayakan penggunanya. Bahkan sebuah petisi peringatan radiasi frekuensi radio telah diajukan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Panjang gelombang ini digunakan dalam WiFi, data seluler, dan bluetooth termasuk headphone in-ear.

"Kami adalah ilmuwan yang terlibat dalam studi efek biologis dan kesehatan dari medan elektromagnetik non-pengion (EMF). Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh orang sejawat, kami memiliki keprihatinan serius mengenai keberadaan dan peningkatan paparan EMF yang dihasilkan oleh perangkat listrik dan nirkabel di mana-mana," tulis seruan tersebut, melansir dari VT, Jumat (15/3/2019).

Loading...

Tahun lalu, sebuah vendor asal California menjual 28 juta pasang earphone. Namu, sekira 250 ilmuwan menandatangani petisi kepada WHO dan ada kekhawatiran bahwa medan elektromagnetik non-pengion yang mereka gunakan bisa bersifat karsinogenik.

Berbagai lembaga yang menetapkan standar keselamatan telah gagal menerapkan pedoman yang cukup untuk melindungi masyarakat umum terutama anak-anak.

"Dengan tidak mengambil tindakan, WHO gagal memenuhi perannya sebagai badan kesehatan internasional publik yang unggul," sambungnya.

Ada kekhawatiran serupa tentang WiFi yang bagi para ahli risiko, dianggap potensial setara di masa depan dengan asbes. Sejenis insulasi yang biasa ditemukan menyebabkan masalah pernapasan.

"Who mengadopsi Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) klasifikasi medan magnet frekuensi sangat rendah (ELF EMF) pada 2002 dan radiasi frekuensi radio (RFR) pada 2011. Klasifikasi ini menyatakan bahwa EMF adalah karsinogen manusia (Grup 2B)." tuntasnya.

Setelah ramai diperbincangkan, komentar para netizen tentang masalah ini sangat bervariasi. Mereka berpendapat bahwa teknologi semacam itu tidak akan tersedia secara komersial jika berbahaya. Namun beberapa orang lainnya berpendapat bahwa akal sehat memerlukan tingkat skeptisisme terhadap teknologi nirkabel, terutama jika dimasukkan sebagian ke dalam tubuh.

Kekhawatiran lebih lanjut ditunjukkan dengan efek yang diperoleh dengan menggunakan smartwatch terhadap kulit. Meski demikian, penyebab pastinya pun masih belum jelas.

"Banyak penelitian dan perhatian memilih bahan untuk semua perangkat kami. Sejumlah kecil orang akan mengalami rekasi terhadap bahan tertentu. Ini bisa disebabkan oleh alergi, faktor lingkungan, kontak yang terlalu lama dengan iritasi seperti sabun atau keringat dan penyebab lainnya," tutur netizen.

Sumber: okezone.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]