Beban Puncak Listrik Selama Lebaran Turun hingga 30%


Loading...

MEDIALOKAL.CO - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memprediksi adanya penurunan kebutuhan listrik sekira 30% karena tidak beroperasinya industri selama Lebaran tahun ini. Dengan demikian, beban puncak selama Lebaran turun 37%.

"Beban puncak di 17.100 megawatt (mw) atau berkurang dari 27.000 mw. Itu turun 37%. Beban ini bisa lebih rendah di pagi hari 12.100 mw. Itu penyebabnya pabrik tutup kan Lebaran, toko pagi masih tutup karena kan salat dulu, rumah juga turun karena orang keluar rumah lampunya dimatikan," ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin, di P2B Jawa Bali, Gandul, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Dia mengatakan, PLN juga akan melakukan efisiensi ketika beban puncak turun. Di mana sejumlah pembangkit yang tidak dipakai akan dipadamkan.

"Kita padamkan 10.000 mw. Di mana saja pembangkit di Jawa itu tersebar, lebih dari 20 pembangkit," ujarnya.

Loading...

Meski terjadi penurunan kebutuhan listrik, dirinya menjami tidak ada pelayanan yang dikurangi selama Lebaran. Prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Idul Fitri itu H-7 sampai H+7.

"Jawa-Bali, Sumatera dan indonesia Timur berada pada kondisi pasokan cukup," ujarnya.

PLN akan menyiapkan satuan tugas distribusi yang tersebar di seluruh wilayah. Hal ini untuk menjamin pasokan listrik dan antisipasi gangguan jaringan selama Ramadan hingga Lebaran nanti. 


Sumber: okezone.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]