TEMBILAHAN - Berdasarkan data yang dirilis oleh pihak Kepolisian, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengalami peningkatan dalam kasus tindak pidana  narkoba pada Tahun 2017 apa bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang lalu.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun reporter media ini dalam pres release Polres Inhil yang dipimpin langsung oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Cristian Rony Putra, pada Tahun 2016 kasus penindakan barang bukti daun ganja 7 kali lenindakan dengan barang bukti 2.004.6 kilo gram dan 44 Batang, XTC 7 Penindakan dengan jumlah 44 butir, sabu 59 penindakan 353.95 gram, tanaman ganja 44 Batang.

Sedangkan tahun 2017, Ganja 9 kali penindakan 15.039’58 gram, XTC 6 kali penindakan 533 butir, sabu 62 kali penindakan 484.98 gram, tanaman ganja 6 batang.

Menyikapi persoalan tersebut (meningkatnya kasus tindak pidana narkoba, red) salah satu organisasi penggiat anti narkoba di Inhil mengajak semua elemen masyarakat harus bersatu padu memerangi narkoba, guna menekan peredaran barang terlarang tersebut di Bumi Hamparan Kelapa Dunia.

“Semua elemen harus bersatu padu, pihak kepolisian tetu tidak dapat bekerja sendiri. Persoalan narkoba telah menjadi musuh bersama di Inhil,” tegas Aditiya Prahara Ketua Harian Pemuda BNN Inhil. 

Dikatakannya lagi, tidak semata-mata penegakan hukum, semua organisasi penggiat anti narkoba baik yang tergabung didalam Pemuda BNN Inhil ataupun yang lainnya yang ada di Inhil bersama pemerintah harus lebih giat lagi melakukan sosialisasi bahaya narkoba secara massif di semua tingkatan. 

"Narkoba menimbulkan kerusakan yang luar biasa. Oleh karena itu, diharapkan keluarga untuk turut berperan melakukan pengawasan karena keluarga sangat berperan dalam upaya menekan peredaran narkoba,” imbuhnya (*)

Laporan : Supriono