Bripda DS Tewas Tertembak di Barak Sabhara, Bripda KHN Diperiksa


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Kepolisian masih menggali berbagai keterangan demi mengungkap penyebab tewasnya personel Sabhara Polrestabes Medan, Bripda DS (21), diduga usai tertembak oleh oleh rekannya, Bripda KHN (23), Sabtu (28/3/2020) di barak Sabhara.

Dari informasi yang dihimpun dan beredar luasd di grup WhatsApp jurnalis, kejadian ini terjadi, Sabtu sekira pukul 15.40 WIB, di barak kamar No 1 Lantai 2 Sat Sabhara Polresta Medan, Jalan Putri Hijau, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat.

Dimana Bripda DS bukan tewas karena dia tak sengaja menembakkan senjata ke kepalanya melainnya ulah Bripda KHN yang niatnya hanya bercanda.

Saat itu, sejatinya Bripda KHN yang merupakan driver Wadirkrimsus Polda Sumut datang ke Sat Sabhara Polresta Medan ingin makan siang di kantin sekaligus menemui rekan-rekannya satu angkatan. Setelah itu bertemu Bripda DD dan menuju lantai II barak. Sesampainya di kamar, Bripda KHN bergabung dengan rekannya Bripda F, Bripda DFP, Bripda DD, Bripda ASD yang sedang bermain game di handphone.

Bripda DD mengambil senjata dari pinggang Bripda KHN dan menanyakan apa jenis senjata (diduga jenis glock 19) tersebut sambil mengokang tiga kali dan menembakkannya ke atas. Dan mengeluarkan peluru dari magazine berjumlah 12 butir.

Kemudian memasukkan kembali peluru ke dalam magazine dan masuk ke kamar korban Bripda DS dan menanyakan jenis senjata sambil mengambil satu butir peluru 9 MM dari dalam lemari korban dan menyamakan dengan peluru yang dalam magazine yang dipegangnya.

Setelah itu korban mengembalikan pelurunya kedalam lemari dan magazine dimasukkan kembali oleh Bripda DD kedalam senpi lalu menyerahkannya kembali ke Bripda KHN dengan meletakkan diatas tilam. Bripda DD lalu keluar kamar dan dan turun ke kamarnya.

Sekira pukul pukul 15.30 WIB, Bripda KHN, Bripda DS dan Bripda ASD berada di dalam satu kamar. Saat itu Bripda ASD berjarak sekira dua meter dari Bripda KHN dan Bripda DS yang sedang tiduran dan bermain handphone.

Saat itu, Bripda KHN ingin melihat chat WhatsApp korban, namun tidak dikasih korban. Lalu, Bripda KHN mengambil senpi yg berada diletakkan di tilam dan mengokangnya sekali sambil bermain-main dan mengarahkan senpi tersebut ke kepala korban dan menarik pelatuk akan tetapi tidak terjadi ledakan. Korban sempat mengatakan kepada pelaku “janganlah main-mainlah Pra (appara artinya kawan)“

Namun, nahasnya Bripda KHN mengulangi kembali mengokang senjata dan mengarahkan ke kepala Korban lalu menarik pelatuk kemudian terjadilah penembakan terhadap korban dengan luka tembak pelipis Kiri tembus atas telinga kanan.

Melihat korban bersimbah darah, semuanya panik dan membawanya ke RS Putri Hijau, namun tak nyawanya tak bisa diselamatkan.

Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak yang dikonfirmasi, Minggu (29/3/2020) petang kepada Pojoksumut.com, belum mau bicara detail.

Dia hanya membenarkan soal meninggalnya Bripda DS, namun bagaimana kronologis, dia enggan menjabarkannya. Sebab, menurutnya semua masih proses penyelidikan. “Masih proses ya,” ungkapnya via WhatsApp.

Dia memastikan semua saksi termasuk Bripda KHN sedang dimintai keterangan. “Masih diperiksa,” tegasnya. (*)


Sumber : POJOKSUMUT.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]