MIRIS, ABG Ini Dihamili Sepupu, Diperkosa Mertua Usai Melahirkan

Ilustrasi

Loading...

MEDIALOKAL.CO – Malang nasib remaja wanita berinisial NMS. Anak baru gede itu digenjot sepupunya sendiri hingga hamil.

Remaja 14 tahun itu akhirnya dinikahkan dengan sepupu yang menghamilinya.

Sebulan setelah melahirkan, NMS kembali mengalami nasib tragis. Ia diduga diperkosa oleh mertunya berinisial I Made Y.

Dugaan pemerkosaan dilakukan pria 55 tahun tersebut di rumahnya di Jalan Pulau Singkep, Pedungan, Denpasar Selatan, Rabu (29/4) sekitar pukul 03.00 dini hari.

Loading...

“Terlapor diduga menyetubuhi korban dengan paksa pada saat korban sedang tidur sendiri di dalam kamar,” terang Kasubag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, Senin (29/6).

Didampingi P2TP2A Denpasar, akhirnya keluarga korban melaporkan kasus ini ke Polresta Denpasar. “Sekarang masih didalami,” terang Iptu Sukadi.

Ketua P2TP2A, Luh Anggreni menerangkan bahwa sebelumnya, korban juga sempat menjadi korban pemerkosaan oleh sepupunya sendiri.

Kejadian itu terjadi saat korban yang tinggal di satu pekarangan rumah yang sama dengan rumah sapupunya. Saat itu, sepupunya ditinggal pergi ayahnys ke Jawa.

Setelah korban dihamili oleh sepupunya yang juga masih di bawah umur tersebut, korban dan sepupunya akhirnya menikah meski masih di bawah umur.

“Saat itu hanya upacara adat kecil untuk pengesahan agar bayi tidak terlahir cuntaka. Setelah itu kedua anak (korban dan pelaku) ini tinggal pisah kamar dan tidak saling bicara,” terang Anggreni.

Nahasnya, setelah sebulan melahirkan anak dari hasil hubungannya dengan sang sepupu, kini korban kembali diperkosa oleh sang mertua.

“Pelakunya mertua yang juga merupakan uwak atau paman si korban. Saat itu tengah malam, tahu-tahu ketika terbangun sudah memperkosa anak ini,” tambahnya.

Saat kejadian itu, korban sempat melakukan perlawanan. Dia menendang sang mertua. Namun apalah daya, sang mertua telah melakukan aksi bejatnya tersebut.

Kini korban mengalami trauma mendalam. “Dampaknya anak ini selalu takut, bengong dan marah. Dia curhat sama konselor puskesmas tempat dia periksa kandungan.

Konselor langsung lapor ke kami P2TP2A Denpasar. Tapi, cukup alot meyakinkan agar ini segera dilaporkan.

Sampai harus dikuatkan oleh psikolog kami dan kasih sedikit pemahaman hukum agar ibu korban yakin. Kemarin sudah lapor Polresta,” tandasnya.(*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]