Kabupaten Inhu Tidak Ada Penambahan Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Hingga 25 Juni 2020

Bupati Inhu, Yopi Aranto

Loading...

INHU, Medialokal.co - Belum ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau hingga saat ini, Kamis (25/6/2020), Hal ini disampaikan Ketua Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 H. Yopi Arianto SE melalui Jubir Jawalter S. MPd saat siaran presnya.

"Berdasarkan update data terakhir yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu tanggal 25 Juni 2020, terdapat ODP kumulatif dari tanggal 22 Maret s/d 25 Juni 2020 sebanyak 455 orang, dimana ODP dalam pemantauan 2 orang, dan ODP selesai pemantauan 453 orang," jelas Jawalter.

Selain tidak ada penambahan kasus Covid-19, lanjut Jawalter, kabar baiknya bahwa satu pasien PDP sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumahnya.

Loading...

Sementara, untuk OTG sebanyak 190 orang, dimana OTG Dalam Proses Pemantauan 21 orang, dan OTG Selesai Pemantauan 169 orang.

Sedangkan untuk kumulatif pelaku perjalanan (PP) dari tanggal 28 Maret s/d 24 Juni 2020 sebanyak 5.630 orang, dengan rincian PP dalam pemantauan 259 orang, dan PP selesai pemantauan 5.371 orang.

"Total PDP 21 orang, dimana PDP masih di rawat 1 orang, dan PDP sehat dan pulang 20 orang," tuturnya.

Untuk kasus Positif Covid-19 (Konfirmasi) di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 4 orang, dimana masih dirawat 1 orang, kemudian sehat dan diperbolehkan pulang 3 orang.

Jawalter juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mengikuti Protokol Kesehatan sebagaimana yang dimaksud adalah, pertama memakai masker bila keluar rumah & di tempat kerja. Kedua, selalu menjaga jarak (Physical Distancing). Ketiga sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), drg Sri Dharmayanti akan memberikan Insentif kepada tenaga medis penanganan pasien virus corona atau covid-19.

 Hal ini sebagaimana menepis isu bahwa selama ini tenaga medis tidak mendapatkan insentif sejak Bulan Maret lalu. 

"Kita pastikan semua tenaga medis yang sudah di SK-kan sejak Bulan Maret lalu tetap akan mendapat insentif," kata drg Sri Dharmayanti kepada wartawan.

Sebelumnya, direktur menjelaskan bahwa tim tenaga medis ini awalnya ada dua tim, namun kini dileburkan menjadi satu tim. "Jika di awal pandemi kita meng SK-kan 2 tim, dengan jumlah masing-masing tim tersebut terdiri dari 14. Kini harus kita lebur menjadi satu tim saja," jelasnya.

Langkah pengurangan jumlah tenaga medis penanganan virus corona di RSUD Rengat, itu dilakukan sejalan dengan trend positif corona yang cendrung menurun di Inhu sembari meningkatkan kwalitas pelayanan di bidang lainnya.

"Akan tetapi bukan berarti 2 tim yang sudah bekerja sebelumnya tidak mendapat insentif. Mereka tetap akan mendapatkan uang jasanya sesuai dengan aturan dan petunjuk teknis yang ada," tutur dia.

Perihal mengapa hingga saat ini tenaga medis belum mendapatkan insentif ? Direktur juga menjawab bahwa proses pemberian insentif yang ada perlu dilakukan verifikasi data yang mendalam. Hal ini dilakukan agar nantinya tidak ada temuan yang menjadi kerugian negara.

Karena menyoal verifikasi data terkait insentif petugas medis ini harus dikaji lebih mendalam. 

"Kita tidak ingin jika nanti sudah dibayarkan eh ternyata disuruh mengembalikan, karena ada proses administrasi yang salah. Kami tidak inginkan itu, dan ini yang sedang kita telaah," kata Direktur.

Sebagai informasi sejak awal pandemi virus corona di Kabupaten Inhu RSUD Rengat sendiri sudah menangani 16 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 13 diantaranya dinyatakan sembuh, lalu untuk pasien terkonfirmasi positif terdapat 2 orang, 1 diantaranya sudah dinyatakan sehat dan pulang, dan satunya lagi tengah menjalani perawatan intensif di sana. (Adv Diskominfo Inhu)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]