MEDIALOKAL.CO - Dokter hewan sekaligus Medik Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, drh Nia Sari mengatakan hewan yang akan dikurbankan perlu diperlakukan sebaik mungkin.

"Sapi atau kambing dihindarkan dari stres karena perlakuan manusia sebelum menyembelih dapat mempengaruhi kualitas daging," kata drh Nia, Jumat (31/7/2020).

Lebih lanjut, ia mengatakan perlakuan dimulai dari cara merebahkan hewan kurban, penyembelihan dengan pisau yang tajam (ketajaman pisau dapat dilihat dengan mencobanya pada sehelai kertas).

Pada saat pemotongan, hindarkan hewan melihat hewan lainnya ketika disembelih.

"Apabila kita memperlakukan hewan dengan baik, maka InsyaAllah daging kurban akan baik,"tuturnya.

drh Nia juga menjelaskan daging kurban yang segar dapat dilihat dari beberapa aspek meliputi:

1. Warna daging sapi biasanya cerah, pabila daging sapi berwarna coklat kehijauan sebaiknya dibuang.

2. Aroma segar daging sapi khas. Tidak seperti bau busuk.

3. Tekstur kenyal, tidak lembek ketika ditekan.

"Dampak bila konsumsi daging tidak sehat bisa menyebabkan keracunan. Keracunan makanan dapat menyebabkan gejala diare, keram perut, muntah,mual,demam,dan lain-lain," jelasnya.

Selain itu, drh Nia memberikan tips cara menyimpan daging kurban yang tepat meliputi:

1. Daging jangan dicuci sebelum disimpan, karena ini sudah mindset masyarakat agar daging bersih yang dicuci terlebih dahulu sebelum disimpan.

Padahal hal tersebut kurang baik karena dapat memengaruhi ketahanan daging dan rasa yang kurang juicy.

2. Daging disimpan didalam plastik atau wadah tertutup

3. Dipisahkan antara daging dengan jeroan

4. Daging disimpan di dalam tempat khusus daging, tidak dicampur dengan makanan lainnya.

5. Penyimpanan daging dalam freezer atau suhu yang lebih rendah akan bertahan lebih lama. (*)

Sumber: bangkapos.com