Peringati Dies Natalis Ke 64, GMNI Pekanbaru Masuk Desa, Lihat Foto-Fotonya Disini


Loading...

PEKANBARU - 64 tahun Bukan Usia yang muda lagi bagi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sampai hari ini, usia yang seharusnya sudah menaruh peran dalam tatanan negara. Cita-cita  dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan selalu mengawal, mengawasi setiap kebijakan negara guna tercipta nya kebijakan yang pro rakyat. Kaum buruh tani dan kaum tertindas oleh sistem adalah sumber kekuatan dan perjuangan GMNI sampai hari ini.


Melihat hal itu, memperingati hari lahirnya ke 64 tersebut, GMNI Pekanbaru melakukan suatu kegiatan yang berbeda dari yang sebelum- sebelumnya dan dari daerah daerah lain di seluruh Indonesia. 


Bagi GMNI Pekanbaru, 64 Tahun usia GMNI belum pantas untuk dirayakan melainkan suatu peringatan atas apa yang sudah dilakukan oleh GMNI terhadap kaum buruh tani dan kaum tertindas oleh sistem sampai hari ini. Maka berdasarkan intensif tersebut ,GMNI Pekanbaru memperingati 64 Tahun Usia GMNI dengan masuk ke suatu desa yang terpencil dan terpinggirkan oleh kota dengan mengangkat tema ‘BUMIKAN MARHAENISME”. 


Desa tersebut adalah desa Melebung,  desa yang masih berada dalam tatanan wilayah kota pekanbaru akan tetapi terpencil dan terpinggirkan di sudut kota itu. Selama 3 hari yakni dari tanggal 23-25 maret 2018 GMNI Pekanbaru berada didesa tersebut dan berbaur dengan para warga didesa dengan maksud selain memperingati Dies Natalis juga belajar mengabdi dan bermasyarakat . 

Loading...


Dalam agenda 3 hari tersebut, GMNI Pekanbaru mencari informasi dan fakta fakta lapangan terkait tertinggal nya desa tersebut. Berdasarkan laporan laporan yang didapatkan oleh kader-kader GMNI Pekanbaru yang telah disebar ke berbagai sektor, terdapat banyak sekali proses kehidupan yang sangat memprihatinkan, diantaranya minimnya air bersih yang akibatnya para warga memanfaatkan sungai siak sebagai kebutuhan sehari hari yang nota bene sungai siak tersebut sudah mengandung Limbah B3 dari perusahaan perusahaan yang mengapit desa melebung tersebut. 


Selain itu kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah Listrik kerumah rumah warga yang tidak hidup selama 24 jam. Adapun arus listrik  yang hidup dalam desa itu cuman berdurasi selama 6 jam yakni dari jam 18.00-23.30 wib lewat dari situ akan padam kembali.


Hari kedua GmnI pekanbaru Masuk desa, tepatnya pada Jam 20.00 Wib GMNI Pekanbaru dengan bersama warga membuka pelaksanaan Dies Natalis GMNI Pekanbaru Masuk desa  di salah satu ruangan sekolah. pada acara pembukaan tersebut antusiasme sangat lah besar sehingga dalam permbukaannya tidak hanya meniup lilin ibaratnya seorang anak yang ulang tahun, melainkan membuka dialog bersama warga dan mengenalkan GMNI ke pada warga. 


Dalam sesi dialog bersama warga, Aleberto Sagala selaku sekretaris Cabang mengungkap kan kepada masyarakat bahwa “ Kehadiran GMNI Pekanbaru ditengah tengah masyarakat saat ini bukanlah sebagai Super Hero yang mampu menyelamatkan warganya, melainkan selain proses pembelajaran dalam bermasyrakat juga menentang yang namanya penindasan. Orang orang mengatakan bahwa Indonesia sudah mulai maju sampai saat ini, akan tetapi dilihat dari kenyataannya masih terdapat suatu desa terpencil dan terpelosok yang berada dalam wilayah Kota Pekanbaru”


Pak Agus selaku Ketua LPM di desa tersebut dalam menanggapi kehadiran GMNI Pekanbaru sangat senang sekali dan berharap banyak agar GMNI Pekanbaru dapat membantu mengangkat desa terpelosok tersebut menjadi desa yang lebih berkembang baik dari segi pemikiran dan fisik. 


Menanggapi harapan tersebut , Alberto sagala menegaskan bahwa GMNI Pekanbaru adalah mahasiswa mahasiswa yang belajar untuk bermasyarakat, dan hal itu GMNI Pekanbaru siap membantu dari segi pemikiran dan usaha terutama kepada anak anak sebagai generasi bangsa saat ini.  

 
Setelah sesi dialog bersama warga berakhir maka kegiatan ditutup dengan NOBAR Film Soekernao bersama warga dengan maksud agar untuk menginspirasi masyarakat agar bersama sama bersatu dengan mahasiswa untuk melawan yang namanya penindasan. sebagai mana dikatakan oleh bung karno “Perjuangan ku mudah karena melawan penjajah,akan tetapi perjuangan mu akan sulit karena melawan bangsa sendiri”


Adapun Setelah kegiatan usai, Panitia pelaksana saat ditanya menyatakan bahwa “segala permasalahan dan keluhan yang ada pada masyarakat didesa melebung akan dibawa dan dibahas bersama oleh seluruh kader GMNI Pekanbaru dan berusaha untuk menyuarakan nya kepada Pemerintah kota maupun pemerintah daerah. Disisi lain jika data data tersebut sudah dibahas maka direncanakan  desa melebung ini akan menjadi Desa Binaan GMNI Pekanbaru,tinggal menunggu instruksi dari Ketua cabang, Ungkap Damar Ritonga Selaku ketua panitia.(Gs)

 

GMNI Pekanbaru Masuk Desa 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]