Berikut Manfaat Jahe untuk Pencernaan Hingga Turunkan Kolesterol

Jahe

Loading...

JAKARTA, Medialokal.co - Jahe merupakan salah satu rempah populer yang menyehatkan. Rasanya sedikit pedas dan menimbulkan sensasi hangat. Biasanya orang Indonesia mengonsumsi jahe untuk mengobati masalah pencernaan, bahkan dipercaya mampu menurunkan kolesterol.  

Tanaman yang juga dikenal dengan Zingiber Officinale ini mengandung nutrisi dan komponen bioaktif yang berdampak baik bagi kesehatan tubuh dan otak. Salah satunya gingerol.

Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe yang bermanfaat sebagai pengobatan. Gingerol memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan kuat yang sering digunakan untuk mengatasi masalah perut seperti radang, mual dan muntah, diare, irritable bowel syndrome atau iritasi usus besar, dan kehilangan nafsu makan. 

Para peneliti percaya zat kimia dalam jahe bukan hanya fokus bekerja di lambung dan usus, melainkan di otak dan sistem saraf dalam mengendalikan mual.

Loading...

Jahe mengandung ratusan senyawa dan metabolit. Jahe juga mengandung beragam vitamin dan mineral penting seperti gingerol, senyawa dengan antioksidan kuat dan anti inflamasi yang dapat menimbulkan beragam manfaat kesehatan. Berikut ragam manfaat jahe yang dirangkum dari berbagai sumber:

Menyehatkan Pencernaan
Senyawa fenolik dalam jahe dikenal mampu meringankan infeksi gastrointestinal (GI) atau dinding saluran pencernaan, merangsang produksi air liur dan empedu, dan menekan kontraksi lambung saat makanan dan cairan bergerak melalui saluran pencernaan.

Selain itu, jahe dapat membantu mencegah radang lambung dengan mengurangi inflamasi dan menghalangi aktivitas enzim yang terkait dengan maag.

Tak cuma itu, mengonsumsi air jahe dapat mengaktifkan kerja enzim tripsin dan lipase pankreas serta meningkatkan pergerakan saluran pencernaan, sehingga membantu mencegah sembelit bahkan kanker usus besar atau kolorektal.

Mengatasi Mual
Jahe dikenal karena kemampuannya untuk mengobati mual dan muntah, seperti mual yang dirasakan pasien kanker yang menjalani kemoterapi dan penderita HIV/AIDS.

Penelitian menunjukkan mengonsumsi jahe 30 menit sebelum menerima pengobatan antiretroviral selama 14 hari berturut-turut setiap hari mengurangi risiko mual dan muntah pada pasien pengobatan HIV maupun kemoterapi.

Mengonsumsi jahe membantu meredakan mual dan muntah pada wanita hamil (morning sickness) maupun ketika mabuk perjalanan, meski mungkin efeknya bekerja lebih lambat ketimbang obat mual yang dijual di pasaran.

Namun sebelum mengonsumsi air rebusan jahe, pastikan untuk mendiskusikan kemungkinan risiko dengan dokter kandungan agar tidak membahayakan kondisi janin.

Mengatasi Kram Menstruasi
Jahe bisa dikonsumsi selama kurang lebih 3 hari awal siklus menstruasi atau ketika rasa sakit itu muncul. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe bekerja sama baiknya dengan obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen, asam mefenamat, atau novafen.

Mengurangi Rasa Sakit
Peneliti University of Georgia menemukan bahwa mengonsumsi suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi nyeri otot akibat olahraga sebesar 25 persen. Meski tidak dapat dirasakan dampak atau perubahan secara langsung, namun jahe bisa mengurangi perkembangan nyeri otot. 

Mengatasi Nyeri Sendi
Nyeri sendi adalah problem kesehatan yang umumnya dialami orang tua akibat degenerasi sendi. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe dapat mengurangi rasa sakit osteoartritis pada pinggul dan lutut.

Ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa mengoleskan jahe pada area yang sakit kemudian dipijat perlahan juga bisa meredakan nyeri osteoartritis.

Meringankan Gejala Flu
Saat cuaca dingin, minum teh jahe adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap hangat. Jahe bekerja untuk menghangatkan tubuh dari dalam dengan menstimulus produksi keringat.

Terlebih, jahe dikenal membantu mengatasi hidung tersumbat, mual, pilek, dan demam karena kandungan antiinflamasi dan antibakterinya.

Menurunkan Kolesterol
Tingginya kolesterol jahat (LDL) berhubungan dengan tingginya risiko penyakit jantung. Mengonsumsi jahe menurunkan kolesterol jahat dan trigliserida secara signifikan, efeknya serupa dengan obat penurun kolesterol atorvastatin.

Merawat Kulit
Memiliki sifat antiinflamasi, jahe dapat membantu meringankan gejala eksim. Jahe menjadi obat yang mudah dan alami untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan sirkulasi yang dapat memperbaiki kondisi kulit dan menyembuhkan berbagai masalah seperti dermatitis, rosacea, jerawat, dan psoriasis. 

Kemampuan antiseptik pada jahe bisa dimanfaatkan sebagai obat topikal kulit untuk merangsang perbaikan dan regenerasi kulit. Selain itu, karena menghilangkan racun dari tubuh dan membantu pencernaan, ini memiliki efek yang bagus untuk membersihkan kulit.

Sirkulasi darah yang buruk juga bisa menjadi penyebab eksim. Jahe bertindak sebagai vasodilator, yang berarti melebarkan pembuluh darah dan merangsang aliran darah. Jika dikonsumsi, jahe membantu kulit menghilangkan racun, sehingga mampu membersihkan dan menyembuhkan kulit.

Menangkal Infeksi
Gingerol dalam jahe menurunkan risiko infeksi yang diakibatkan berbagai jenis bakteri. Ini sangat efektif melawan bakteri mulut yang menyebabkan peradangan gusi seperti gingivitis dan periodontitis.

Tak hanya itu, ekstrak jahe segar dapat efektif melawan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan yang disebabkan virus RSV. Kendati bukan masalah serius, namun waspadalah akan komplikasi paru-paru.

Menghambat Pertumbuhan Kanker
Salah satu manfaat jahe yang paling mengesankan adalah sifat anti-kankernya yang berasal dari senyawa 6-gingerol. Gingerol mengarah ke apoptosis dalam sel kanker yang bisa mengurangi ukuran tumor dan pertumbuhan sel kanker, tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Cancer Prevention Research melaporkan bahwa mengonsumsi suplemen jahe mengurangi risiko kanker kolorektal yang berkembang di usus. Tak hanya itu, jahe dapat efektif melindungi tubuh sekaligus melawan jenis kanker lainnya seperti pankreas, payudara, dan ovarium, meski klaim tersebut masih perlu dilakukan studi lanjutan.

Meningkatkan Fungsi Otak
Jahe mengandung antioksidan dan komponen bioaktif yang bisa menghambat peradangan pada otak. Bahkan dalam beberapa penelitian dapat meningkatkan fungsi otak secara langsung.

Dalam studi yang dilakukan pada 60 wanita berusia lanjut, ekstrak jahe menunjukkan reaksi kerja otak yang positif dan mencegah penurunan fungsi otak yang diakibatkan penuaan, seperti alzheimer--penyakit yang disebabkan oleh penuaan dan penurunan fungsi otak.

Itulah 13 manfaat jahe untuk kesehatan, baik untuk mengatasi keluhan ringan maupun penyakit kronis. Cara untuk menikmati dan mendapatkan khasiat jahe tak hanya dengan diseduh dengan air panas, bisa juga dengan direbus, dioleskan ke bagian tubuh yang sakit, atau dalam bentuk jadi seperti suplemen atau teh jahe celup. (*)


Sumber Berita : cnnindonesia.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]