Istana Bocor! Urutan Cawapres Jokowi: JK Pertama, TGB Kedua!


Loading...

MEDIALOKAL.CO – Sebuah Informasi penting dari Istana menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menentukan cawapres pendampingnya di Pilpres 2019 mendatang.

Di urutan pertama, tidak lain nama Wapres Jusuf Kalla (JK). Sedangkan nama yang ada di urutan kedua adalah Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi,

Namun, skenario itu ditentukan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap uji materi (judicial review) Pasal 169 huruf (n) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang diajukan Perindo.

Dengan begitu, jika gugatan tersebut ditolak MK, maka cawapres Jokowi adalah TGB.

Loading...

Informasi itu diterima Indopos (grup pojoksatu.id) Selasa (24/7/2018) malam dari kalangan istana.
Sayangnya, sang sumber enggan disebutkan namanya karena tidak mau mendahului Presiden.

“Hak Presiden Jokowi untuk mengumumkannya. Jangan saya,” kata sumber tadi.

Jurubicara Istana, Ali Mochtar Ngabalin yang dihubungi, Rabu (25/7/2018) enggan berkomentar.

Ngabalin menyatakan, dirinya sama sekali tak berkenan menjawab soal JK di urutan pertama dan TGB di urutan kedua cawapres Jokowi.

Akan tetapi, Ngabalin mengisyaratkan JK adalah seorang negarawan tulen yang punya kemampuan lebih.

“Beliau (JK) memiliki kemampuan yang luar biasa. Menguasai berbagai hal. Ahli di bidang ekonomi, negosiator ulung. Tidak ada yang meragukan semua itu,” kata Ngabalin.

Lagi, saat didesak apakah benar JK ada di urutan pertama cawapres Joko Widodo, Ngabalin enggan menjawab.

“Bapak Presiden yang akan menjawabnya,” katanya.

Kendati demikian, Ngabalin menjelaskan bahwa JK yang mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam uji materi yang diajukan Perindo.

“Tentu atas izin Bapak Presiden. Tidak ada satupun langkah Pak JK yang tanpa sepengetahuan Bapak Presiden,” tegas Ngabalin.

Lantas, bagaimana soal nama TGB yang menjadi alternatif cawapres jika MK menolak uji materi Perindo? Lagi-lagi ngabalin tidak menjawabnya.

“Tidak lama lagi Bapak Presiden akan mengumumkan siapa cawapres beliau. Kita tunggu saja. Tentu, geopolitik, representasi umat, menjadi pertimbangan Bapak Presiden dalam menentukan cawapresnya,” jelas Ngabalin.

Sebelumnya, PDIP sendiri sudah memberi sinyal positif kemungkinan Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres Jokowi untuk kedua kalinya di Pilpres 2019 mendatang.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai sosok kepiawaian JK sebagai tokoh nasional sudah tak dapat diragukan lagi.

Menurut Hasto, politikus Partai Golkar itu piawai dalam membangun dialog dan handal di dalam mencari solusi perdamaian di Aceh.

“Beliau sudah terbukti mampu hadir sebagai sosok wakil presiden yang mampu bekerjasama dengan Pak Jokowi,” ungkap Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7) kemarin.

Pihaknya menilai, JK sebagai tokoh nasional yang terus memberikan inspirasi bagi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kami menaruh hormat pada Beliau. Pengalamannya yang sangat luas, kemampuannya membangun dialognya sangat bagus, dan ketokohannya sebagai jembatan perdamaian bagi terciptanya persatuan dan kesatuan nasional sangat diakui di dunia internasional,” papar Hasto.

Terkait peluang pasangan Jokowi-JK, PDIP hanya menunggu keputusan MK yang kini tengah menerima permohonan uji materi masa jabatan presiden dan wakil presiden.

Di sisi lain, TGB pun dengan mengejutkan mundur dari Partai Demokrat pada Senin (23/7/2018).

Mundurnya anggota Majelis Tinggi dua periode Partai Demokrat itu hanya selang sehari sebelum pertemuan Prabowo dan SBY.

Banyak yang meyakini, langkah TGB hengkang dari partai berlambang bintang mercy itu karena memang akan menjadi cawaprs Jokowi.(*)

 

 

 

 


Sumber : POJOKSATU.id






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]