10 Tips Aman Mengolah Obat Tradisional


Loading...

MEDIALOKAL.CO - SELAMA masa pandemi covid-19, penggunaan obat tradisional sangat diminati masyarakat. Ini terutama dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh. Obat herbal dipilih karena terbuat dari bahan alami yang cenderung aman digunakan.

Sebagaimana diketahui, obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut. Ini secara turun-temurun telah digunakan dalam pengobatan.

Bahan baku obat tradisional adalah semua bahan awal, baik yang berkhasiat maupun tidak, yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat tradisional. Meski relatif aman, proses pengolahan obat tradisional ini tetap harus diperhatikan.

Dirangkum dari laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) @bpom_ri, Senin (23/8/2021), berikut 10 tips aman mengolah obat tradisional.

Loading...

1. Pastikan kebenaran identitas bahan baku obat tradisional yang akan digunakan. Pastikan mutu bahan baku obat tradisional yang akan digunakan. Tidak tercampur tumbuhan lain, bersih dari tanah atau bahan asing lain, serta tidak mengalami kerusakan akibat penyakit tanaman atau serangan hama, tidak terkontaminasi kapang.

2. Lakukan pengamatan organoleptik: Penampilan dan tekstur segar, tidak ada kerusakan, ukuran, warna, dan rasa netral atau normal, bau normal.

3. Alat dan tempat. Pastikan peralatan yang digunakan dan tempat pengolahan dalam kondisi bersih. Gunakan peralatan dari bahan stainless steel.

4. Kebersihan diri. Gunakan pakaian bersih. Cuci tangan sebelum pengolahan. Bila perlu, gunakan masker dan sarung tangan.

5. Sortasi. Memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya seperti kerikil, tanah, bagian bahan baku obat tradisional dari tumbuhan yang rusak, maupun bahan baku onat tradisional dari tumbuhan lain yang tercampur.

6. Pencucian. Bahan baku obat tradisional yang tidak banyak tercemar tanah dilakukan beberapa kali pencucian dengan air bersih mengalir. Jika kotoran melekat kuat pada bahan baku obat tradisional, pemisahannya dilakukan dengan menyemprotkan air bersih dibantu tangan atau sikat yang lembut.

7. Penirisan. Dilakukan setelah pencucian untuk mengurangi atau menghilangkan air sisa pencucian yang ada di permukaan bahan baku obat tradisional.

8. Perajangan. Dilakukan untuk memperkecil ukuran dengan cara pemotongan dan pengirisan. Gunakan pisau yang tajam terbuat dari logam nirkarat untuk merajang bahan baku obat tradisional sehingga memberikan hasil penyarian lebih optimal pada tahap perebusan.

9. Perebusan. Merebus atau menyeduh bahan dengan air bersih secukupnya menggunakan wadah yang berbahan logam nirkarat atau keramik dengan air mendidih. Lama pendiaman saat merebus atau menyeduh disesuaikan dengan bahan baku obat tradisional yang digunakan.

Untuk akar, rimpang, kayu, kulit batang, buah, dan biji dapat dilakukan perebusan yang lebih lama untuk menyari zat berkhasiatnya dibandingkan jika yang digunakan bunga dan daun. Bahan baku obat tradisional segar atau kering direbus dalam air mendidih suhu 100 derajat Celsius selama 15?"30 menit tergantung kemudahan penyarian. Serbuk kering dapat diseduh dalam satu gelas air mendidih selama 5 menit.

10. Konsumsi dan penyimpanan. Larutan hasil rebusan yang diperoleh kemudian disaring dan diminum dalam kondisi hangat. Suhu dalam wadah yang sesuai (hindari botol bekas), kondisi suhu sejuk, dan tidak terlalu lama (sebaiknya dikonsumsi dalam 1 hari, jika disimpan dalam kulkas maksimal 2-3 hari).

Pastikan sebelum dikonsumsi tidak terjadi perubahan organoleptik (bau, rasa, dan warna) dari obat tradisional yang disimpan.*


sumber :
https://spiritriau.com/Life>






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]