Inilah Penyebab Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing

Bibir sumbing pada bayi dapat dideteksi sejak dini dalam masa kandungan. Namun, apa saja faktor penyebabnya?

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Bibir sumbing atau dalam medis disebut cleft lip adalah kelainan yang menyebabkan terbentuknya celah pada bibir atas, pada bagian langit-langit rongga mulut (cleft palate), atau gabungan keduanya. Keadaan ini umumnya terjadi pada bayi yang masih berada di trimester pertama kehamilan, sehingga dapat dideteksi dengan alat ultrasonografi (USG).

Menurut penelitian, bayi laki-laki berpotensi lebih besar untuk mengalami kelainan bibir sumbing dibandingkan bayi perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, meski penyebab utamanya masih merupakan sebuah misteri.

Meski begitu, banyak peneliti yakin bahwa kasus bibir sumbing disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor berikut ini:

 Genetik

Loading...

Jika dalam suatu keluarga memiliki riwayat bibir sumbing, maka bayi yang baru lahir memiliki potensi yang lebih besar untuk mengalami kondisi yang sama. Dengan kata lain, bibir sumbing adalah kondisi yang diwariskan secara turun-temurun.

 Kondisi lingkungan

Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi terjadinya bibir sumbing. Hal ini bisa dikaitkan dengan gaya hidup ibu saat hamil, seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang.

 Kurang asam folat

Ibu hamil yang tidak mampu mencukupi kebutuhan gizi?khususnya asam folat?selama kehamilan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing.

 Penyakit diabetes

Penelitian menyebutkan bahwa wanita yang memiliki diabetes sebelum hamil memiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi dengan kelainan bibir sumbing.

Dampak bibir sumbing pada bayi

Bayi yang mengalami bibir sumbing umumnya mempunyai masalah-masalah sebagai berikut:

 Gangguan menelan

Bayi yang memiliki kelainan bibir sumbing akan kesulitan dalam melakukan gerakan mengisap ASI maupun menelan. Keadaan ini membuat ASI atau susu dapat keluar melalui hidung bayi saat menyusui, karena bentuk penghalang antara mulut dan hidung yang tidak normal.

 Gangguan pendengaran

Bayi dengan bibir sumbing memiliki risiko infeksi telinga yang lebih tinggi, sebab mereka lebih rentan terhadap penumpukan cairan di gendang telinga. Jika tidak ditangani, infeksi telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

 Gangguan bicara

Pada beberapa kondisi, bayi dengan bibir sumbing juga dapat mengalami kesulitan dalam berbicara. Keadaan ini lebih sering terjadi pada kasus celah langit-langit. Masalah bicara yang disebabkan oleh celah biasanya mengeluarkan suara berbicara dari hidung atau suara sengau.

 Gangguan pertumbuhan rahang dan gigi

Kelainan ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan rahang dan proses tumbuh kembang gigi. Susunan gigi dapat berjejal karena kurang berkembangnya rahang, yang mengakibatkan gangguan berbicara sehingga diperlukan perawatan orthodontik.

Mengatasi bibir sumbing pada bayi

Penanganan bayi dengan kelainan bibir sumbing tergantung dari tingkat keparahannya. Dibutuhkan tim dokter spesialis khusus, karena cara terbaik yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kelainan bibir sumbing adalah tindakan operasi.

Pada kebanyakan kasus, bayi dengan bibir sumbing perlu dioperasi sebanyak satu atau dua kali. Idealnya operasi tersebut dilakukan saat bayi berusia tiga bulan hingga satu tahun.

Saat bayi dengan bibir sumbing beranjak dewasa, operasi-operasi lain mungkin diperlukan untuk memperbaiki penampilan dari bibir dan hidung, serta fungsi dari atap rongga mulut.

Tak satu orang tua pun yang ingin memiliki bayi dengan kondisi bibir sumbing. Karena itu, jika Anda sedang hamil saat ini, pastikan kebutuhan gizi dan asam folat selalu terpenuhi, konsumsi makanan sehat setiap hari, hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta lakukanlah pemeriksaan kehamilan secara berkala ke dokter. Dengan itu semua, niscaya buah hati Anda akan lahir dengan kondisi sehat.
(klikdokter.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]