MEDIALOKAL.CO – Polres Jembrana akhirnya memeriksa sepasang pelajar yang menjadi aktor dan artis video mesum yang menggegerkan Jembrana Bali.

Kedua oknum pelajar yang masih duduk sekolah menengah kejuruan berbeda sekolah itu dipanggil untuk dimintai keterangan pada Senin (3/9) siang .

Kedua oknum siswa tersebut dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Jembrana sejak pagi hingga siang. Keduanya didampingi LSM dan guru. Keduanya diperiksa sebagai saksi.

“Mereka sudah kita mintai keterangan sebagai saksi. Mereka juga tidak kita tahan. Tapi, kita kenakan wajib lapor karena keduanya masih dibawah umur,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai.

Video mesum yang diduga dilakukan oleh dua siswa di Jembrana itu mulai beredar sejak beberapa hari belakangan ini melalui media Whatsapp (WA).

Ada tiga bagian dari video mesum yang semuanya menampilkan adegan hubungan suami istri dengan durasi semuanya sekitar 20 menit.

Video mesum itu direkam dengan ponsel di dalam kamar di salah satu hotel di kawasan Delodberawah.

Pelaku perempuan diduga seorang siswa kelas XI di salah satu SMK di Jembrana. Sedangkan yang laki-laki juga diduga seorang siswa SMK yang merupakan pacar dari siswi tersebut.

Anggota Komisi A DPRD Jembrana I Ketut Sadwi Darmawan mengatakan, kasus semacam itu sudah sering terjadi di Jembrana sehingga sangat disayangkan.

Karena sudah berulang-ulang terjadi di Jembrana, dirinya mendorong aparat Kepolisian mengusut tuntas video mesum yang memalukan tersebut.

Menurutnya, dengan tidak terbatasnya akses internet melalui smartphone di semua kalangan perlu disikapi bersama, termasuk pada generasi muda yang belum cukup umur memanfaatkan intenet untuk hal-hal negative.

“Semua pihak baik orang tua, lingkungan dan sekolah juga pemerintah daerah termasuk aparat penegak hukum harus aktif melakukan kontrol terhadap penggunaan internet sehingga tidak dimanfaatkan secara negative,” ungkapnya.

Peran pemuka agama juga sangat penting seperti memberikan diraman rohani kepada para remaja terutama saat melakukan persembahyangan

di Pura untuk membentuk moral remaja yang baik, sehingga kasus tersebut tidak terulang kembali.(POJOKSATU.id)