Terkait OTT di BLUD RSUD, Polres Rohul: Itu Tidak Benar

Foto : Wakil Kapolres Rohul Kompol Willy Kratamanah AKS, S.Ip,M.Si bersama Kabag Ops. Kompol A. Ckolikhusin, Kasat Reskrim AKP Harry Avianto SH,SIK dan Kasi Porpam Iptu Yohanes Sitindaon SH dan Direktur RSUD dr. Novil Raykel saat klarifikasi isu OTT di BL

Loading...

ROKANHULU - Terkait beredarnya isu atau kabar dugaaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Media Sosial Facebook (Medsos-FB) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rokan Hulu (Rohul) di Badan Layanan Umum Daerah  (BLUD) Polisi Resor (Polres) Rokan Hulu lakukan klarifikasi dan membantah, itu tidak benar.

Klarifikasi itu digelar di ruang Tri Brata Markas Polres Rokan Hulu Selasa, (4/9/2018) dipimpin Wakil Kapolres Rohul Kompol Willy Kratamanah AKS, S.Ip,M.Si  bersama Kabag Ops. Kompol A. Ckolikhusin, Kasat Reskrim AKP Harry Avianto SH,SIK dan Kasi Porpam Iptu Yohanes Sitindaon SH kepada sejumlah awak media, katanya isu dugaan OTT itu tidak benar.

"Kepolisian Rohul dalam hal ini Reserse Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), memang sedang melakukan kroscek dan ricek serta penyelidikan terkait dana BLUD RSUD Rohul karena ada informasi diterima," kata Waka Polres Rohul.

Ditanya tentang adanya seseorang perempuan oknum Bendahara BLUD di RSUD Rohul bernisial Fit yang diamankan, apa benar itu ?, apa ada barang bukti seperti uang disita? jawab Kompol Willy, bukan  diamankan oknum bernisial Fit itu, hanya untuk diminta kralifikasi kepada yang bersangkutan.

Loading...

"Setelah diambil keterangannya, yang bersangkutan bernisial Fit dipulangkan," karena masih tahap penyelidikan dugaan dana BLUD RSUD itu," tuturnya.

"BB uang juga tidak ada diamankan. Benar Anggota Tipikor Polres Rohul datang di RSUD Rohul, ada mengambil sejumlah dokumen saja, guna kroscek dan bahan penyelidikan," sebut Kompol Willy.

Sementara itu, usai konfrensi perss saat sejumlah awak media keluar, melihat Direktur RSUD Rohul dr. Novil Raykel memasuki sebuah ruangan sehingga begitu keluar awak media langsung mengkonfirmasi terkait dugaan kasus tersebut di BLUD RSUD yang dipimpinya.

Sambil duduk santai dengan awak media Direktur RSUD Rohul menjawab semua pertanyaan, katanya, tidak ada OTT di BLUD RSUD Rohul juga tidak ada yang ditangkap.

"Tidak ada OTT di Badan Layanan Usaha Daerah RSUD Rohul. Bendahara BLUD RSUD Rohul dibawa Penyidik Tipikor hanya diminta keterangan karena bendahara," terang Novil.

Ditanya dugaan kasus apa ini, jawabnya, bukan kasus, namun tentang hasil Pemeriksaan Inspektorat Rohul terkait utang RSUD Rohul kepada pihak distributor obat senilai Rp 9.3 M. Sehingga perlu sikronisasi kepada pihak kepolisian Rohul.

"Dokumen dan berkas ada yang diambil anggota Polres Rohul di BLUD RSUD, guna untuk verifikasi dan diperiksa," ungkapnya.

Ditanya lagi, apa benar setiap Anggaran kegiatan ada potongan (saving) yang dikabarkan 5 persen itu?  Tegasnya,  tidak ada 5 persen itu, yang ada hanya potongan seperti biaya sosial saja, kematian keluarga pegawai.

Menurutnya, sangat perlu diketahui pihak Polres Rohul tentang penggunaan anggaran, termasuk di RSUD Rohul, sehingga membawa bendahara BLUD RSUD hanya diambil keterangannya.

Diakui Novil, verifikasi dilakukan penyidik Polres Rohul, terkait dengan hasil pemeriksaan Inspektorat Pemkab Rohul tentang utang RSUD Rohul kepada pihak distributor obat sebesar Rp 9.3 miliyar. Sehingga perlu dilakukan sinkronisasi kepada pihak kepolisian. (SRC)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]