Apa Hukum Suami Tiba-tiba Kawin Lagi Tanpa Izin Istri Pertama, Simak Disini

Foto ilustrasi pria yang memiliki pasangan lebih dari satu 

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Kisah suami tiba-tiba menikah dengan wanita lain, bukan hal yang baru terjadi.

Ada yang menganggap, pernikahan suami tersebut sah-sah saja meski tanpa izin istri pertama.

Namun, ada pula yang menilai perbuatan itu tak patut karena melukai perasaan istri dan menciderai hak-haknya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah Buya Yahya memberikan penjelasan di kanal Youtube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 23 Juli 2019 lalu.

Loading...

"Hei kaum pria memang dalam Islam boleh poligami dan nikah halal tanpa harus dinikahkan di KUA.

Tetapi ketahuilah menikah itu menjadi beban, kewajiban, tanggung jawab di hadapan Allah," kata Buya Yahya.

"Jangan senang nikahnya akan tetapi kita mencari dosa di balik pernikahannya," tambahnya.

Menurut Buya Yahya, ada tanggung jawab, tidak hanya pada nafkah saja.

Di dalamnya ada pendidikan dan keadilan yang harus diberikan setelah menikah.

Jangan sampai keindahan Islam tercoreng gara-gara pernikahan yang tidak beraturan.

Buya Yahya menegaskan, menikah dua, tiga, sampai empat wanita boleh dengan syarat kemampuan diri mendidik dan mengayomi, menafkahi mereka.

Adapun masalah resmi atau tidak resmi itu lebih pada administratif.

Kalau resmi untuk menjaga haknya wanita dengan cara di KUA dan sebagainya.

Buya Yahya berpesan, di satu sisi hati-hati kaum pria jangan biasa berbicara masalah poligami.

Karena ada sebagian orang yang belum bisa poligami dan belum tentu mampu.

Kemungkinan sang suami juga sudah cukup dengan satu istri.

Menurutnya, yang mau menikah memiliki dua istri atau lebih biarkan, mungkin ada hajat yang tidak tahu asalkan dirinya benar.

Poligami adalah sesuatu yang halal tetapi tidak perlu diobral besar-besaran.

Buya Yahya juga berpesan kepada istri jangan sedikit-dikit bilang, "Hei suami jangan poligami, sudah biasa saja."

Selain itu dirinya mengimbau untuk istri apabila dinikahi pria sebisa mungkin harus punya surat.

Karena ada banyak hal di baliknya demi terjaganya hak-hak istri.

Terutama untuk permasalahan warisan sang suami yang istri memiliki hak untuk mendapatkannya.

Wanita itu sejatinya dilindungi, dijaga, jangan sampai ada orang yang mengeluh suaminya tak tahu entah di mana.

"Oleh karena itu penting memiliki surat nikah," sebutnya.

Waktu yang baik berhubungan suami istri

Buya Yahya menerangkan waktu yang tepat melakukan hubungan suami istri.

Selain menjadi ibadah, ada waktu dimana menjadikan orang tersebut mendapatkan keberkahan dan pahala yang luar biasa.

Apabila pasangan melakukan hubungan suami istri di waktu tersebut.

Dalam sebauh ceramah singkat Buya Yahya menjelaskan waktu yang tepat itu.

Hal itu dibeberkan dalam kanal YouTube Al Bahjah TV sebagaimana dikutip oleh Bangkapos.com.

Buya Yahya mengatakan, hubungan suami istri di saat tertentu akan memperoleh pahala sholat 1 tahun.

Menurut Buya Yahya, jika seorang suami membuat istrinya mandi besar karena berhubungan badan di malam Jumat, niscaya akan mendapatkan keberkahan.

Selain itu, di keesokan harinya ketika berangkat menuju shalat Jumat, pahalanya setara dengan shalat selama satu tahun.

"Kalau seorang suami menjadikan istrinya mandi besar, kemudian lalu dia mandi juga, maka setiap langkahnya besok ke shalat Jumat seperti mendapatkan pahala satu tahun," umgkapnya.

Tetapi Buya Yahya menyarankan harus disertakan dengan niat yang baik.

Jika ingin mendapatkan pahala tersebut, seorang suami juga harus sepagi mungkin untuk berangkat menuju shalat Jumat, untuk duduk di barisan terdepan.

"Pagi-pagi berangkat ke masjid lalu mendekat ke imam jadi pingin shaf pertama bukan paling belakang," beber Buya Yahya.

Dia mengatakan, pahala besar juga untuk seorang laki-laki yang pergi sepagi mungkin untuk melaksanakan shalat Jumat.

"Yang dinomorsatukan hubungan suami istrinya, masjidnya enggak. Ini bagaimana," tanya Buya Yahya.

Buya Yahya juga berpesan kepada umat untuk tidak mengaitkan stigma bahwa 'hubungan badan antara suami istri di malam Jumat layaknya sunnah untuk membunuh Yahudi'.

Karena hal tersebut belum tentu kebenarannya, jadi jangan menjadikan hal tersebut sebagai guyonan.

"Jangan jadi bahan guyonan urusan-urusan dengan sunah Rasulullah SAW," sebut Buya Yahya.

Sumber berita dan foto : Bangkapos.com

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]