3 Polwan masih terbaring di RS pasca bentrok di gedung DPRD Riau


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Insiden melukai tiga polisi wanita (Polwan) usai kericuhan demonstrasi terjadi di depan gedung DPRD Riau, Kota Pekanbaru Senin (24/9). Saat ini ketiga polwan itu masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dan Awal Bross.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto mengatakan, ketiga Polwan itu dirawat di dua rumah sakit berbeda, yakni Awal Bross dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. "Masih ada tiga anggota Polwan yang diopname, ujarnya, Selasa (25/9).

Dalam insiden demonstrasi ratusan mahasiswa Pekanbaru itu, ada tujuh Polwan yang mengalami luka ketika mengamankan aksi unjuk rasa dalam peringatan Hari Tani di Gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.

Ke tujuh polwan tumbang dalam kericuhan demo itu kemudian dilarikan ke RS Awal Bross dan RS Bhayangkara. Namun, empat personel diantaranya telah diperbolehkan pulang. Sementara, tiga lainnya yang harus dirawat intensif karena sempat pingsan hingga mengalami sakit bagian dada.

Loading...

"Personel yang dirawat di Awal Bros sempat pingsan. Awalnya dibawa ke rumah sakit Syafira, lalu untuk penanganan lebih lanjut (rujuk) ke Awal Bross. Dari hasil observasi, masih perlu di opname," kata Susanto.

Saar ini, dua Polwan masih terbaring di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Keduanya dirawat di ruangan tertutup dengan infus masih terpasang di masing-masing mereka.

Menurut Santo, dalam pengamanan aksi unjuk rasa tersebut, para Polwan telah sesuai dengan standar pengamanan kepolisian. Dia menuturkan, Polwan memang ditempatkan di garda depan, setelah tim negosiator kepolisian. Sebab, sebagian pendemo adalah mahasiswi.

"Standarnya tim negosiator, Polwan dan Dalmas. Tetap, karena ada peserta unjuk rasa yang wanita. Upaya humanis kita," kata Santo.

Bahkan, dalam insiden itu diduga terjadi pelecehan terhadap Polwan, polisi masih mendalaminya. Bahkan polisi juga menyelidiki adanya pihak mahasiswa yang terluka pasca kericuhan demonstrasi itu. Provost Polresta Pekanbaru dikerahkan untuk mendalami keterlibatan anggota polisi.

"Sebagian mahasiswa ada juga yang melapor (terluka). Kita tindak lanjuti. Kita tindak lanjuti semua," tegas Santo.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Pekanbaru mendemo Presiden Joko Widodo untuk menstabilkan harga komoditas pertanian karena dinilai mencekik petani.

Awalnya, demonstrasi berjalan tertib. Masing-masing perwakilan BEM berorasi secara bergantian menyuarakan aspirasinya supaya didengar anggota DPR Riau untuk disampaikan ke pemerintah.

Namun ketika jumlah mahasiswa di depan gedung DPRD Riau kian bertambah, keributan mulai terjadi. Mahasiswa berusaha menerobos blokade pengamanan, di mana Polwan berada di barisan terdepan. Aksi dorong-dorongan tak terelakkan.

Bentrokan antara ratusan mahasiswa akhirnya terjadi dengan Polwan dan polisi laki-laki. Ada tujuh Polwan yang terluka, begitu juga dari pihak mahasiswa yang mengalami cidera akibat bentrokan itu.

(merdeka.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]