Pembangunan Tower Listrik Hadir di Pulau Terpencil


Loading...

PEKANBARU, MEDIALOKAL.CO -- PT PLN (Persero) telah menyelesaikan pembangun Tower Crossing 20 kV untuk melistriki pulau-pulau sekitar Bintan yaitu Pulau Malin Besar, Pulau Malin Kecil dan Pulau Tenggel. Langkah ini dilakukan seiring dengan semakin kuatnya pasokan listrik di wilayah tersebut.

Pasokan listrik lewat tower ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kepulauan Riau.

"Hal ini merupakan kerja keras kami dalam melistriki seluruh negeri hingga ke pulau-pulau yang terisolir demi masyarakat menikmati listrik yang andal" kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Agung Murdifi, Kamis (27/10/2022). 

Untuk melistriki Pulau-pulau terisolir ini dibutuhkan biaya investasi 10,4 Miliar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan demi 125 calon pelanggan yang telah dilistriki.

Loading...

"Selain Tower Crossing 20 kV, kami juga telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 1,23 kilometer sirkuit (KMS), Jaringan Tegangan Rendah 2,27 KMS dan 1 Trafo distribusi dengan daya 300 kVA" ungkapnya.

Agung menambahkan, dengan adanya Tower Crossing 20 kV pulau-pulau tersebut dipasok listrik melalui Sistem Kelistrikan Pulau Kelong dengan daya mampu 1.128 kW dengan beban puncak 371 kW sehinggan kebutuhan listrik bagi masyarakat disana tercukupi.

"Ini juga sangat cukup untuk mendukung apapun program pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong pariwisata," terangnya

Memberikan Asa Baru

Listrik merupakan kebutuhan dasar yang mendukung aktivitas warga sehari-hari. Bagi warga perkotaan, listrik begitu mudah diraih karena tersedia di mana-mana. Namun hal ini berbeda bagi warga pulau terpencil, terluar dan terdepan (3T). Bagi mereka, listrik adalah barang langka dan mewah.

Sebelumnya, masyarakat pulau disana mayoritas menggantungkan hidupnya dari hasil laut menggunakan listrik swadaya yang hidup selama 5 jam dengan biaya 200 ribu rupiah per bulan untuk satu rumah.

Warga Pulau Tenggel, Zainal yang bekerja sebagai Nelayan. Ia mengaku senang karena kini desanya sudah dilistriki PLN. Sehingga dapat membantu meringankan beban masyarakat.

"Sekarang dengan ada PLN, listrik bisa hidup selama 24 jam dengan biaya 50 ribuan per bulan. Tak hanya itu aktivitas lainnya juga sangat terbantu dengan adanya listrik yang menyala terus. Kami bisa membuat batu es sendiri untuk membuat hasil tangkapan ikan lebih segar” kata Zainal.

Hal serupa dirasakan Amilin Kepala Desa Pulau Kelong. Menurutnya, kehadiran listrik juga bisa membantu aktivitas belajar anak-anak di rumah.

"Alhamdulillah anak-anak desa kami bisa menikmati listrik di malam hari untuk belajar dan nonton tv" jelasnya.

Wansamsudin (42), warga Pulau Melin Besar mengaku masuknya listrik PLN bisa membuat usahanya lebih efisien.

“Alhamdulilah sangat senang sekali. Listrik untuk pembuatan kapal kecil akan lebih cepat dan efektif disertai dengan bantuan teknologi yang menggunakan listrik” ujar Wansamsudin yang berprofesi sebagai Pembuat Kapal Kecil.(*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]