PPP: Semoga Ketokohan Amien Rais Tidak Suul Khotimah


Loading...

MEDIALOKAL.CO - PPP mendoakan Amien Rais segera berubah. Hal ini terkait ucapan Amien yang mengibaratkan Pilpes 2019 bak Armageddon atau bencana besar.

"Statement Pak Amien Rais tersebut membangkitkan kita semua agar mendoakan Pak Amien Rais supaya ketokohannya tidak berakhir su'ul khotimah, berakhir di dunia politik dan kemasyarakatan dengan kesan yang buruk, dikenang sebagai tokoh antagonis dan pemarah," kata Sekjen PPP Arsul Sani saat dihubungi, Sabtu (1/12/2018).

Menurut Arsul, Amien sudah tak bisa diingatkan dengan tutur kata. Ia menilai jalan satu-satunya ialah mendoakan dan berharap politikus senior PAN itu berubah.

"Hanya dengan doa saja kita berharap dia berubah," sebutnya.

Loading...

"Sebab, kalau berharap ada manusia lain yang bisa mengingatkan untuk tidak selalu bersikap bombastis melihat sesuatu, termasuk pemilu atau jalannya pemerintahan, maka rasanya sudah tidak ada orang di RI ini yang bisa berbicara mengingatkan kepada dirinya," lanjut Arsul.

Dia kemudian mengingatkan Amien soal sosok Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan budayawan Indonesia Nurcholish Madjid (Cak Nur). Menurut Arsul, kedua tokoh tersebut wafat dengan meninggalkan kenangan baik. 

"Padahal tokoh-tokoh seangkatan dengannya seperti Gus Dur, Cak Nur semuanya meninggalkan kita dengan kenangan baik, husnul khotimah. Setidaknya pada urusan politik dan kemasyarakatan, karena diakhir-akhir hayatnya tidak menciptakan ruang yang membuat marah banyak elemen masyarakat yang tidak segolongan," ujar Arsul.

Sebelumnya, Amien Rais berbicara tentang peta Pilpres 2019. Amien menyebut 17 April, yang tak lain adalah tanggal pilpres, ibarat Armagedon atau perang Baratayuda.

"Ini pertarungan Baratayudha, Armageddon, sudah kurang dari empat setengah bulan. Jadi kita harus betul-betul konsolidasi," kata Amien dalam video pertemuan yang menyebar di kalangan Muhammadiyah, Jumat (30/11).

Armageddon diketahui bermakna bencana besar atau biasa juga disebut sebagai akhir zaman. Bahkan ada juga yang memaknainya sebagai kiamat. 

Sementara itu, Baratayudha adalah cerita dalam pewayangan yang merupakan perang saudara keturunan dewa (barata) antara keluarga Kurawa dan keluarga Pandawa. Perang tersebut berpuncak di Padang Kuru Setra yang akhirnya dimenangkan Pandawa. 

(detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]