PEKANBARU, MEDIALOKAL.CO -- Terjadinya antrian panjang dan melelahkan bagi calon siswa (Casis) SMA Plus Pekanbaru di RSUD Arifin Ahmad untuk medical check up (MCU) dikeluhkan orangtua siswa yang menilai panitia penerimaan Casis tidak profesional.

Menanggapi hal itu, Kepala SMA Plus, Edi Sutono kepada www.medialokal.co mengatakan bahwa hal ini tahun kemarin tidak terjadi. Pihaknya berkerjasmaa dengan pihak ketiga independen melaksanakan MCU yakni Puskesmas Tambang.

Dijelaskan Edi Sutono, tahun sebelumnya tidak ada terjadi masalah karena pihak sekolah menyediakan tempat dan pihak Puskesmas datang ke sekolah. Hal itu sudah disampaikannya ke Dinas Pendidikan (Disdik) Riau.

"Tapi ditolak dan ada pertimbangan lain sehingga kita pilih RSUD AA ini," ungkap Edi Sutono lagi.

Menyangkut biaya, kata Edi Sutono, waktu dengan Puskesmas Tambang satu orang Casis dibebankan Rp150 ribu.

Dari pantauan www.medialokal.co di RS AA biaya MCU Casis SMA Plus Ini di sebesar Rp250 ribu. Naik dari tahun lalu.

Saat ini kata Kepsek SMA Plus pula, pihaknya berusaha memberi pengertian kepada orangtua Casis bahwa hal ini atas arahan Disdik Riau dan sebagai bawahan mereka tentu tak bisa menentang.

"Kami hanya bisa memberikan pengertian bahwa ini sudah jadi kebaikan pimpinan, dan kami ini pelaksana," ungkapnya.

Menyangkut waktu yang diberikan satu hari ini saja, Selasa 15 April 2025,  menurutnya karena memang rangkaian test untuk jadi siswa di SMA Plus itu memang sudah begitu, baku.

Dijelaskannya, tes pertama ada tes administrasi, yang lolos diumumkan sekitar 800 anak, kemudian tes kedua CBT, tes ketiga psikotes, tes keempat MCU, tes ke lima wawancara dan tes terakhir Kemampuan Bahasa Inggris.

"Untuk tes kedua sampai keenam tidak ada eliminasi lagi, karena nanti nilainya akan digabung dan akumulasinya akan diumumkan. Apakah anak lolos atau tidak," terangnya.*