PDIP: Kami Serangan Darat, Prabowo Tunggangi Jokowi-Ahok di 2012


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Eks Jubir Tim Pemenangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2012 silam menjawab tudingan Gerindra soal bantuan puluhan miliar. PDIP dan Gerindra rupanya berbagi peran kala itu, namun ketum Gerindra Prabowo Subianto disebut menunggangi. Kok bisa?

"Yang membawa Jokowi ke Bu Mega adalah Pak JK yang pertama kali, tapi banyak yang mendorong juga selain itu termasuk sejumlah tokoh seperti eks Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Jadi internal kita yang membawa, bukan Gerindra," ungkap Eva Sundari kepada wartawan, Selasa (22/1/2019).


Eva kala itu juga jadi koordinator pemenangan wilayah Jakarta Utara dan Jakarta barat. Eva tahu persis bagaimana perjuangan pemenangan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI, juga menyangkut isu pembiayaan yang kini diungkit Gerindra.

"Yang kedua yang dimaksud tidak ada pembiayaan itu tanpa mahar. Pak Jokowi itu tidak membayar mahar karena endorse dan PDIP pun bantingan (urunan). Pembiayaannya itu gotong-royong. Seluruh anggota fraksi juga membiayai serangan darat, serangan udara Gerindra yang pegang," papar Eva.

Loading...

Gerindra memang membiayai serangan udara Jokowi-Ahok kala itu. Namun serangan udara itu juga dinilai bias tujuan.

"Tapi kalau kita lihat biaya besar Gerindra untuk kampanye itu about Pak Pak Prabowo Subianto dan Pak Jokowi dan Ahok itu cuma figuran. Jadi kalau sekarang dia ngomong bermilyar-milyar serangan udara, serangan darat ya seluruh PDIP, saya di Jakut-Jakbar, Ganjar di pinggir rel kereta api, semua pegang," ungkap Eva.

Sebelumnya diberitakan Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengaku memberikan bantuan dana cukup besar kepada Joko Widodo (Jokowi) saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. Waketum Gerindra Fadli Zon memastikan cerita itu benar adanya.

"Saya tahu banget kok, pada waktu 2012 itu yang paling banyak keluar untuk mendukung adalah Pak Hashim. Itu puluhan miliar. Saya tahu dengan mata kepala sendiri ibaratnya," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1/2019). 

(detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]