SIAK - Guna mengantisipasi berita Hoax yang beredar di media sosial (Medsos),  Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Siak melanjutkan agenda PWI Goes To School pada awal tahun 2019 di Aula balai pertemuan SMAN 1 Lubuk Dalam, Kamis (31/1/2019).

Hadir dalam acara itu, Camat Lubuk Dalam T. Indraputra, Kapolsek Lubuk Dalam AKP Deswandi, seluruh Penghulu se-kecamatan Lubuk Dalam dan Humas PTPN V Lubuk Dalam Perdamaian Ginting serta dua ratusan siswa SMA sederajat di Kecamatan Lubuk Dalam. 

Pada awal acara, peserta seminar langsung diberikan door price bagi yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh plt Ketua PWI Siak. Sebanyak empat buah door price yang sudah berhasil diberikan kepada peserta. 

Dalam sambutannya, Camat Lubuk Dalam T. Indraputra menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bermedsos. Agar kita dapat terhindar dari ancaman pidana. 

"Selaku pemerintah kecamatan, saya tak bosan - bosannya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati - hati dalam bermedia sosial. Karena, kalau tidak di saring dahulu saat membagi atau membuat status di akun FB dan lainnya jangan sampai kita terjerat UU ITE nantinya," kata pria yang pernah menjabat Sekretaris Camat Bungaraya itu. 

Hal serupa juga disampaikan Kapolsek Lubuk Dalam AKP Deswandi, bagi pembuat dan penyebar berita hoax dapat dijerat dengan hukuman pidana 6 tahun penjara dan denda sebesar 1 miliar rupiah. 

"Sudah banyak contoh kasus yang menjerat pembuat dan penyebar berita bohong (hoax). Kalau ancamannya kurungan penjara selama 6 tahun dan denda sebesar 1 miliar rupiah," jelas Deswandi. 

Sementara itu Insania Deskha Islami, seorang siswi kelas XII IPS 1 dari SMAN 1 Lubuk Dalam yang menerima doorprice saat itu mengaku senang. Ia juga mengakui, baru kali ini ia bersama siswa lainnya mengenal apa itu PWI. 

"Seneng pak dapat hadiah, apalagi baru kali ini di Sekolah ini dikunjungi PWI. Kalau tidak ada acara ini, saya mungkin tidak tahu apa itu PWI," tukasnya.(***)

Liputan : rils Sumiati