Hendak Tawuran Antar Genk, 6 Remaja Putus Sekolah Diamankan Satpol PP Bengkalis

Foto : Anak putus sekolah yang diamankan Satpol PP Bengkalis

Loading...

BENGKALIS - Kota Bengkalis yang dikenal adem, kini mulai tertular virus perang antar genk atau tawuran antar kelompok. Mirisnya lagi, pelaku tawuran masih kalangan pelajar dan sebagian mereka sudah tidak sekolah.

 

Tidak main-main, para pelaku tawuran membekali diri mereka dengan berbagai benda dan senjata tajam. Menurut keterangan Kepala Bidang Trantib dan PPD Satpol PP Kabupaten Bengkalis, Hengki Irawan, pelaku tawuran ada yang membawa senjata tajam jenis celurit.

''Miris sekali, tak pernah terjadi di Bengkalis sebelum ini. Sekarang sudah muncul benih tawuran antar kelompok. Bukan sekadar perkelahian biasa, tapi mereka membekali diri dengan senjata berbahaya,'' ujar Hengki, Minggu (14/1/2018).

Loading...

 

Menurut Hengki, baru-baru ini pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi tawuran antar kelompok di Jalan Tandun, Kelurahan Damon, Kecamatan Bengkalis. Dikuatirkan aksi tersebut akan terus meluas dan bakal menelan korban.

 

Menindaklanjuti informasi tersebut, Minggu (14/1/2018) dini hari, pihaknya menugaskan empat Jorang anggota Satpol PP untuk standby di sekitaran jalan Tandun. Ternyata benar, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, anggota di lapangan melihat gelagat mencurigakan.

 

''Ada sekelompok orang berkumpul di Jalan Tandun dan mereka membawa benda-benda yang kita duga sebagai senjata yang akan digunakan untuk tawuran. Sebelum terjadi hal-hal tak diinginkan, anggota di lapangan langsung bergerak mengamankan sejumlah pelaku,'' ujar Hengki.

 

Ada 6 orang yang berhasil diamankan. Dari keenam tersebut, ada yang masih duduk di bangku SLTA dan ada juga yang putus sekolah. Kedua kelompok yang ingin tawuran ini bukan warga Tandun atau Kelurahan Damun, mereka warga dua desa lain yang tak ada kaitannya dengan Damun. Tapi mereka memilih lokasi tawuran di Damun,'' sebut Hengki.

Hasil interogasi keenam pelaku, aksi yang akan mereka lakukan pada Minggu (14/1/2018) dini hari tersebut adalah aksi yang kedua. Pada minggu sebelumnya mereka sudah melakukan aksi tawuran di tempat yang sama.

 

Satpol PP, kata Hengki, akan memanggil para orang tua mereka agar menjemput anak-anaknya dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

''Heran kita, tak pernah ada tawuran pelajar di tempat kita ini, apalagi aksinya dilakukan tengah malam buta seperti ini. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi kita, untuk senantiasa mangawasi anak-anak kita,'' harap Hengki.(GoRiau.com)

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]