Kisah Wanita Muda Pemandu Lagu yang Khawatir Terinfeksi Corona Usai Temani Tamu Warga Asing

BBC (Ilustrasi)

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Cerita Wanita Muda Pemandu Lagu yang Khawatir Terinfeksi Corona Usai Temani Tamu Warga Asing

Seorang pemandu lagu tempat karaoke di Serpong Tangerang Selatan (Tangsel) provinsi Banten mulai was-was.

Pasalnya, perempuan muda itu kerap mendampingi tamu dan warga asing untuk menyanyi bersama.

Sebut saja namanya Bunga.

Wanita berusia 23 tahun itu setiap malam bergelut dengan gemerlap kerlap-kerlip lampu disko dan suara merdu hingga sumbang para pelanggannya, yang tentu saja dominan laki-laki.

Minuman keras hingga hal lain yang memabukkan, sudah tak asing baginya.

Pakaian seksi di dalam ruangan ber-AC dingin sudah bukan alasan untuk masuk angin.

"Sudah mau dua puasa sih aku di situ," kata Bunga, Sabtu (28/3/2020).

Awal Maret 2020, saat jelang bulan puasa yang dimaksud itu datang, tiba-tiba kondisi berubah.

Virus corona atau Covid-19 yang muncul di Wuhan, Cina, menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Warga Depok yang pada saat itu diumumkan positif, menjadi bel tanda Indonesia dalam bayang-bayang virus ganas tersebut.

Bunga masih belum menyadari apa itu corona dan dampaknya ke pekerjaannya, yang sering menemani tamu warga negara asing (WNA).

Sambil sesekali menghela rambut, anak ke dua dari tiga bersaudara itu bercerita kepada TribunJakarta.com, tentang pengalamannya melayani WNA saat corona muncul di Depok.

Nada suaranya tinggi, wajahnya ekspresif saat bercerita.

Seperti malam-malam yang lain, ia menemani tamunya sebaik mungkin.

Senyum ramah tak lepas dari wajahnya, meskipun ia mengatakan, sang tamu tampak seperti sedang sakit.

"Ya itu, aku juga enggak tahu apa corona corona itu. Orang itu kaya orang ayan, iya gitu-gitu terus (palanya gerak-gerak), tapi nyanyi, nyanyi lagu."

"Iya, bisa dia nyanyi," ujarnya.

Malam berakhir berganti siang. Ia mulai menonton siaran tentang dampak corona di televisi dan mendengar informasi dari keluarganya.

Perasaan takut langsung muncul.

Sugesti tertular masuk ke benaknya, meskipun ia tidak tahu pasti tamunya semalam sakit corona, sakit yang lain, atau sehat walafiat.

"Ya takut, karena habis ketemu dia, ya orang yang nyebarin semua ini lah maksudnya. Langsung ngerasa pala puyeng. Langsung suges. Sudah parno lihat berita mati tiba-tiba," ujarnya.

Bunga bahkan sempat dikontak tamunya itu untuk datang ke apartemennya, namun langsung ditolak.

"Setelahnya sempat ditelepon dia, disuruh nemenin dia, lah aku enggak mau dong, takut ketularan dari dia. Aku bilang enggak mau enggak dibolehin ke mana-mana. Dianya marah, orang kaya gitu kan kekeh," ujarnya.

Tak pikir panjang, Bunga langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan meminta dites corona.

"Langsung aku ke puskesmas, dicek, iya tes corona, di rontgen segala, hasilnya negatif," ujarnya.

Bunga mengatakan, ia juga memiliki tamu langganan lain, seorang WNA.

Namun semenjak corona mewabah bahkan menjadi pandemi, langganannya itu tak pernah menghubungi lagi.

"Ada juga satu lagi, dia mah pulang balik pulang balik, tapi semenjak corona ini, dia enggak pernah lagi," ujarnya.

Kini, tempat kerjanya ditutup. Sejak 17 Maret 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melarang tempat hiburan malam beroperasi demi mencegah penyebaran corona.

Malam gemerlap Bunga berubah total.

Bising lagu-lagu tak lagi terdengar. Ia hanya tinggal di rumah tanpa pekerjaan.

"Di rumah aja, makan tidur makan tidur," katanya.

Hampir dua pekan, Bunga tanpa pemasukan. Ia mulai memutar otak harus melakukan apa untuk membuat dapurnya "ngebul".

"Kalau saya kerja kan setiap hari. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," katanya.

Pemkot Tangsel tutup tempat hiburan

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), segera menutup tempat hiburan malam di wilayahnya.

Hal itu diungkapakan Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (17/3/2020).

"Iya, tempat hiburan malam akan ditutup," ujar Benyamin.

Ben, panggilan karibnya, mengatakan, Dinas Pariwisata tengah menyusun surat penutupan sementara itu.

"Dinas Pariwisata telah menyiapkan surat perintahnya, akan ditutup," ujarnya.

Sebelumnya, taman kota dan tandon, yang notabene tempat berkumpul warga, sudah ditutup sejak Senin (16/3/2020).

Sejumlah kantor pemerintahan dan kepolisian pun sudah dilakukan penyemprotan disinfektan.

Hal itu demi meminimalisasi interaksi antar warga dalam rangka mengurangi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Benyamin mengimbau warganya agar senantiass menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Kebersihan lingkungan, kebersihan diri dan juga yang menjaga lingkungan itu yang penting."

"Cuci tangan simpel cuci tangan yang bersihin dari makanan yang bisa menimbulkan penyakit, makanan kotor, makanan yang terbuka, makanan yang segala rupa. Kebersihan diri poinnya," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]