Tragis, Saat Ditemukan sudah Mabuk Berat dan Muntah-muntah, Pelajar SMP Ini Meninggal Dunia di Rumah

Ilustrasi (Kompas.com/Junaedi)

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Saat ditemukan pelajar SMP ini sudah dalam kondisi mabuk berat dan muntah-muntah sampai.

Keluarga yang menjemputnya sempat membawa ke puskesmas. Namun anak tersebut tak tertolong lagi.

Korban yang berinisial FN 15 tahun tersebut meninggal dunia setelah menenggak minuman keras (miras) yang sengaja dioplos.

Selain FN, satu lagi korban yang juga meninggal dunia karena meminum miras yang sama.

Ilustrasi

Loading...

Ilustrasi (Shutterstock)

Peristiwa itu terjadi  di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur.

Pelajar tersebut adalah FN (15), asal Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep.

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menuturkan, FN meninggal dunia pada Minggu (12/4/2020) pukul 10.00 WIB di Puskesmas Ganding.

Dituturkan, selain FN terdapat seorang korban lain yang meninggal dunia setelah menenggak miras oplosan.

Satu orang korban lainnya adalah Suaidi (25) asal Dusun Padanan, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng.

"Keduanya meninggal dalam waktu dan tempat yang berbeda," kata AKP Widiarti.

FN meninggal dunia pada Minggu (12/4/2020) pukul 10.00 WIB di Puskesmas Ganding.

Sementara Suadi meninggal di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, pada Minggu pukul 20.30 WIB.

FN ditemukan mabuk berat dan muntah-muntah oleh salah satu kerabatanya di salah satu desa di Kecamatan Lenteng.

Awalnya, pada hari Sabtu (11/4/2020) FN pamit kepada pamannya mau ke rumah temannya di Kecamatan Lenteng karena ada anggota keluarganya yang meninggal.

Namun, sampai Sabtu menjelang dini hari, FN tidak kunjung pulang.

Pihak keluarga mencoba beberapa kali menghubungi nomor telpon FN. Namun tidak ada respons.

Justru, FN menghubungi salah satu temannya di Kecamatan Ganding agar dijemput di salah desa di Kecamatan Lenteng.

Berhubung waktunya sudah larut malam, teman FN mengubungi keluarga FN.

Dijemputlah FN ke desa yang diminta.

"Saat ditemukan oleh keluarganya, FN sedang mabuk berat dan muntah-muntah.

"Kondisinya juga tidak sadar. FN kemudian dibawa pulang," terang Widiarti, dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/4/2020).

FN dibawa ke Puskesmas Ganding. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Jenazah FN kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan.

Sedangkan Suaidi, masih sempat bertahan sehari semalam di Puskesmas Lenteng.

Namun kondisinya terus memburuk. Di puskesmas, Suaidi terus menerus mengeluh perih di bagian perut dan hati.

Pihak Puskesmas memberikan rujukan agar dirawat di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep.

Baru beberapa jam dirawat di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, Suaidi menyusul FN pada Minggu pukul 20.30 WIB.

"Kedua orangtua Suaidi tidak ada di Sumenep karena merantau ke Kalimantan."

"Keduanya sedang perjalanan pulang. Seluruh tanggung jawab diambil alih bibinya."

"Keluarga menolak untuk dilakukan visum dan otopsi dengan berita acara yang sudah ditandatangani bibi korban," ungkap perempuan yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Kota Sumenep ini.

Polisi sudah menyita beberapa barang bukti. Di antaranya bebagai jenis minuman suplemen botol dan serbuk, minuman keras berbagai merek dan alkohol dengan kadar 70 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Usai Teguk Miras Oplosan, Dua Tewas, Salah Satunya Pelajar SMP 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]