Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Ini Aturan Minum Jamu yang Baik Saat Puasa Ramadan

Ibu Endang menuang jamu kedalam gelas di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (9/3). [Suara.com/Alfian Winanto]

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Tingkatkan Imunitas, Ini Aturan Minum Jamu yang Baik Selama Puasa Ramadan

Ramadan kali ini memang berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini umat muslim menjalankan puasa di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Kondisi ini juga membuat kita penting untuk terus menjaga imunitas tubuh.

Salah satu cara menjaga daya tahan atau imunitas  tubuh ialah dengan mengonsumsi jamu. Lalu adakah aturan khusus untuk kita meminum jamu selama puasa ramadan?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tadisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania, M.Si mengatakan sebaiknya mengonsumsi jamu 2 kali sehari di bulan Ramadan yakni saat berbuka dan sahur.

Loading...

"Selama puasa kita bisa minum dua kali sehari yaitu pada saat sahur dan berbuka," ujar dr. Tania dalam acara diskusi online, Selasa (28/4/2020).

Aneka bahan herbal yang diolah menjadi jamu (Dok Air Mancur)

Aneka bahan herbal yang diolah menjadi jamu (Dok Air Mancur)

Ia mengatakan bagi mereka yang memiliki keluhan nyeri lambung disarankan untuk mengonsumsi jamu setelah makan. Apalagi setelah puasa pencernaan selama berjam-jam dalam keadaan kosong.

"Tapi kalau saat berbuka, karena sebelumnya perut kita sudah kosong selama berjam jam, saya menganjurkan minum jamunya setelah takjil, misalnya, pada saat berbuka kan sudah pasti harus air putih dulu karena kita menganggapnya sedang dehidrasi, karena tidak minum berjam jam maka itu caranya dengan minum air putih," jelasnya.

Setelah berbuka, banyak orang biasanya memakan aneka minuman manis, makanan berlemak dan sebagainya. Alhasil kadar lemak dan gula di dalam tubuh malah menjadi tinggi. Oleh karena itu penting minum jamu untuk menetralisir asupan tadi.

"Kemudian setelah itu bisa minum jamu, karena jamunya sendiri akan membantu mengurangi kandungan lemak berlebihan pada saat kita mengonsumsi takjil," jelasnya.

Inggrid mengatakan tidak ada jamu khusus yang baik diminum saat puasa  Ramadan. Menurutnya semua jamu pada dasarnya baik berkat kandungan antioksidan dan memperkuat sistem imunitas tubuh.

"Kemudian juga mengurangi peradangan-peradangan yang ada di tubuh, mengurangi kadar lemak, menstabilkan gula darah, menstabilkan tekanan darah. Sebenarnya hampir semuanya bagus," terangnya.

Jamu kunyit asam, beras kencur, sereh dan lemon sama baiknya untuk dikonsumsi meningkat imunitas tubuh. Tapi ia menyarankan untuk minum jamu melihat keluhan yang dirasakan tubuh.

"Cuma kita mesti lihat keluhan yang kita rasakan apa. Misalnya kalau nyeri lambung bagaimana cara konsumsinya. Kalau ada keluhan lain seperti kadar kolesterol darah lagi tinggi, itu malah bagus mengonsumsi jamu-jamu, karena hampir semua jamu-jamu menurunkan kolesterol dan kolesterol total," tutupnya.(*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]