Hendak Nginap Bersama Teman Cowoknya, Yayuk malah Meninggal di Kamar Hotel, Diduga...

Petugas menggunakan APD lengkap bersama tim Inafis Polres Nganjuk mengevakuasi Yayuk yang meninggal mendadak di Hotel Gerung, Minggu (3/5) malam. (Humas Polres Nganjuk for radarkediri.id) 

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Yayuk, 50, warga Desa Waung, Prambon ditemukan tewas di kamar hotel Gerung, Desa Pehserut, Sukomoro pada Minggu (3/5) malam. Perempuan yang menginap bersama Tomo, 54, itu sebelumnya sempat mengeluh sesak napas.

Kasubbag Humas Polres Nganjuk Iptu Roni Yunimantara mengatakan, kejadian tewasnya Yayuk dilaporkan ke Polres Nganjuk sekitar pukul 23.00. Peristiwa mengejutkan itu dilaporkan oleh Tomo, warga Kelurahan Begadung, Kota Nganjuk.

Berdasarkan data yang dihimpun, Tomo dan Yayuk sedianya hendak menginap di sana. Keduanya diketahui check in sekitar pukul 20.00. 

“(Tomo dan Yayuk, Red) hanya kenalan. Bukan pasutri,” ujarnya sebagaimana diwartakan Jawa Pos Radar Nganjuk, kemarin siang.

Loading...

Keduanya menginap di kamar nomor 15. Menurut keterangan Tomo, Yayuk memang telah mengeluhkan agak tidak enak badan sejak tiba di hotel. Yayuk merasakan sesak napas dan nyeri pada persendian lengannya.

Mendengar keluhan tersebut, Tomo mencari minyak angin di resepsionis hotel. Sejurus kemudian, Tomo pun membantu mengoleskan minyak angin pada tubuh korban. Setelah itu, Yayuk mencoba untuk beristirahat.

Namun, beberapa saat berselang, Yayuk mengalami kejang-kejang dan susah bernapas. Pelapor dan saksi lain pun berinisiatif mengecek denyut nadi korban. 

“Korban sudah dalam keadaan meninggal,” terang perwira dengan pangkat dua balok emas tersebut.

Setelah mengetahui Yayuk meninggal, Tomo melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nganjuk. Lantaran meninggal mendadak ditambah dengan keluhan-keluhan tersebut, petugas yang melakukan evakuasi pun mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap.

Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan lantaran sedang marak kasus Covid-19. Namun, dari hasil pemeriksaan petugas dan tim medis, Yayuk tidak meninggal lantaran terpapar korona. 

“Dari hasil pemeriksaan dari dokter RS Bhayangkara, korban memiliki penyakit hipertensi,” tutur Roni.

Lebih lanjut, tim medis dan Inafis Polres Nganjuk juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Yayuk. Pihak keluarga pun menyatakan tidak ingin melakukan otopsi. Sementara itu, terkait kepentingan keduanya berada di kamar hotel tersebut, Roni tidak ingin berkomentar lebih jauh. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]