MEDIALOKAL.CO - Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Jepang kini tengah mengerjakan proyek robot lebah yang dapat terbang untuk dikirim ke planet Mars. Rencananya robot lebah ini akan menggantikan robot atau rover penjelajah Mars, yang dianggap sudah terlalu lambat, berat, dan mahal.

Robot lebah baru ini diberi nama Marsbee. Dalam siaran pers NASA, dikatakan robot ini akan memiliki ukuran sebesar lebah bumblebee dengan sayap seperti tonggeret. Marsbee diyakini jauh lebih cepat dan lebih murah dari rover yang biasa dipakai NASA untuk menjelajah Planet Merah.

Tugas robot lebah ini tidak hanya memetakan daratan Mars saja, tetapi juga mengambil sampel dari udara. Marsbee diharapkan dapat mendeteksi gas metan, yang bisa jadi bukti tanda kehidupan di Mars.

Sebelumnya, Curiosity, robot penjelajah milik NASA, sudah pernah mendeteksi adanya gas tersebut dalam jumlah kecil. Namun saat itu belum diketahui apakah metan yang ditemukan merupakan hasil biologis atau bukan.

Menurut NASA, dilansir Live Science, robot yang dapat mengepakkan sayap cukup jarang ditemukan, karena teknik terbang dengan baling-baling masih menjadi favorit pengembang. Badan antariksa AS itu yakin teknologi terbang dengan mengepakkan sayap lebih efisien dan hanya membutuhkan daya rendah.

Untuk saat ini Marsbee masih dalam tahap pengembangan awal. Tim dari University of Alabama mengerjakan model numerik dan tim lain dari Jepang mengerjakan desain serta menguji purwarupa robot lebah tersebut.

Dilansir International Business Times, sebagai imbalan, kedua tim tersebut diberi hadiah 125 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,7 miliar kepada kedua tim tersebut dari NASA. Tim dari Jepang dilaporkan sudah pernah membuat robot sebesar burung kolibri yang bisa mengepakkan sayap.

Pengembangan selanjutnya adalah memastikan sayap pada Marsbee, mulai dari jangkauan, kecepatan, hingga gerakannya, dapat bekerja dengan baik di atmosfer Mars yang bertekanan rendah. (*)

 

 

Sumber : Kumparan.com