KUINDRA, Medialokal.co - Ketua DPRD Indragiri Hilir kagum dengan keindahan Pantai Terumbu Mabloe dan hutan mangrove yang terletak di Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) dan perlu dikembangkan untuk menjadi objek wisata.

“Pantai dan mangrovenya indah sekali. Pasir di Pantai ini Pasir Serasah dan banyaknya pohon mangrove yang tentunya menjadi tempat biota laut berkembang biak,” tutur Ketua DPRD Inhil, Ferryandi Selasa 9 Februari 2021 yang lalu ketika Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati di Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra, Inhil, Riau.

Untuk mengembangkan pantai tersebut, lanjutnya tentu harus didukung dengan fasilitas yang mempuni untuk menarik minat para wisatawan ke pantai.

“Secara teknis harus kita buat masterplan rencana induk pengembangan pariwisata Pemkab Inhil," sebutnya.

Untuk pengembangan tersebut, lanjut Ferry perlu adanya fasilitas transportasi dan fasilitas pendukung seperti dermaga dan tempat ibadah di Pantai Terumbu Mabloe.

“Kalau perlu ada akses dari Desa Sungai Bela ke Pantai Terumbu Mabloe,” sebutnya.

Dengan adanya fasilitas tersebut, Politisi Partai Golkar ini berharap pantai yang jaraknya 1 kilometer dari Pantai Terumbu Mabloe bisa memberikan peluang usaha baru kepada masyarakat setempat.

“Sehingga bisa menjadi penghasil warga dengan di lewati pengunjung bisa membeli oleh-oleh saat pulang," tuturnya.

Terakhir Ferry mengungkapkan kepada masyarakat Desa Sungai Bela agar menjaga potensi wisata di Pantai Terumbu Mablou.

"Jangan sampai keindahan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Ini dirusak orang tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.

Sementara itu, Kadis PUPR Inhil, Umar menuturkan dalam jangka pendek pihaknya untuk mengusulkan pengembangan Pantai Tetumbu Mabloe ke Pemda Inhil.

“Dalam jangka pendek ini, kita akan berupaya mengembangkan pantai mabloe ini dan membahas apa yang menjadi kebutuhan Pantai Terumbu Mabloe bersama Pemda serta instansi terkait dengan wisata,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan untuk langkah awal pihaknya akan memprogramkan normalisasi sungai terlebih dahulu.(*)