Asahan, Medialokal.co - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Kabupaten Asahan laksanakan Kegiatan Proyek Pembangunan Peningkatan Ruas Jalan Simpang Pardomuan Sei Lama dengan nilai Dana (DAK) Tahun 2021 Rp.11.931.133.778.50, pelaksana PT Mitra Cendana Construction di dampingi konsultan CV Gedanke mulai tanggal 28 Mei 2021 hingga waktu berakhirnya pengerjaan per kegiatan 25 Oktober lebih kurang 6 bulan. 

Pada saat dikonfirmasi awak media, Rabu (8/9/21), menurut keterangan Natan Barus salah satu konsultan Natan Barus mengatakan terkait proyek ruas jalan ini ada 11 perbaikan titik. 

"6 titik dibongkar habis, 2 titik ditambah lebarnya dan 3 titik ditambah sayapnya/(pelindung jembatan) sementara jalan Hotmix yang akan di aspal panjangnya 4 kilo meter," kata Natan Barus. 

Di waktu yang sama ditempat terpisah (8/9/21) tim awak media melakukan konfirmasi kepadasalah seorang warga yang tidak ingin di sebut kan namanya yang tinggal didekat pekerjaan proyek tersebut menurut keterangan Opung pengerjaan proyek terlalu lamban dan aktivitasnya.

"Lamanya masa waktu pengerjaan proyek jalan dan titi membuat saya rugi setiap melewati jalan melewati kebun sawit karena diminta uang Rp.2000. Ditambah lagi saya amati bangunan ini tidak akan bertahan lama dari bentuk pengerjaannya," tutup warga tersebut.

Hal ini membuat DPC Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Tanjung Balai Asahan Maulana Juang Harahap SH diwakilkan oleh Sekretaris Ilham Ghani  angkat bicara terkait keluhan masyarakat setempat.

Gani mengatakan sangat disesalkan pada saat awak media/wartawan melakukan investigas dan konfirmasi PPTK dari dinas terkait tidak bisa ditemui seakan disembunyikan oleh rekanan PT. Mitra Cendana Construction/ CV. Gedanke ditambah lagi nomor hp dari PPTK tersebut terkesan disembunyikan.

"Hal ini menimbulkan asumsi masyarakat Jalan Simp Pardomuan Sei Lama Kec Simpang Empat Kab Asahan bahwa PT. Mitra Cendana Construction terlalu ingin meraup keutungan pribadi yang besar sehingga tidak mengedepankan kwalitas bangunan terbaik," tuturnya. 

Laporan : Maulana Juang Harahap SH