PEKANBARU - BMKG Stasiun Pekanbaru pada Senin, 17 September 2018 mendeteksi 1 titik panas di salah satu wilayah di Kabupaten Pelalawan, Riau. Berdasarkan pengecekan dari BPBD Riau, titik panas (hotspot) itu ternyata benar berada di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Persisnya di Desa Kembang Bungo. Diketahui bahwa desa ini masuk dalam kawasan TNTN tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger juga membenarkan kalau 1 titik panas yang dilaporkan secara berkala oleh BMKG Stasiun Pekanbaru itu berada di Kabupaten Pelalawan. "Benar, 1 hotspot itu terdapat di Pelalawan," katanya kepada bertuahpos.com saat ditemui di kantor Gubernur Riau, Senin, 17 September 2018 di Pekanbaru. Usai menghadiri upacara Hari Perhubungan Nasional, Edwar menyebut kalau dirinya akan langsung mengudara memantau titik pamas tersebut.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pelalawan Hadi Panandio, mengakui bahwa kebakaran lahan itu berada di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Namun BPBD Pelalawan mengklaim kalau api sudah berhasil dipadamkan.

Dilasir dari antaranews.com, dia mengatakan, kebakaran lahan di TNTN terdeteksi pada Senin pagi berdasarkan laporan titik panas (hotspot) dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.

Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Pelalawan, lanjutnya, menggunakan sistem rayon sehingga kerja pencegahan dan antisipasi dilakukan. Area TNTN masuk di dalam Rayon Desa Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam, sehingga penanganan dilakukan secara cepat oleh Masyarakat Peduli Api (MPA) di desa yang dibantu oleh pesonel TNTN dan perusahaan di sekitar tempat itu.

Pemadaman juga dibantu oleh helikopter water bombing (bom air) karena di daerah itu sulit dicari sumber air. TNTN merupakan kawasan konservasi yang juga menjadi habitat satwa terancam punah seperti gajah sumatera dan harimau sumatera. Kawasan itu selama ini sering terbakar karena perambahan. (BPC)