Diet untuk Penderita Jantung Koroner, Seperti Apa?


Loading...

MEDIALOKAL.CO - SALAH satu upaya untuk mengurangi keparahan suatu penyakit adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Tapi, banyak dari Anda yang masih ambigu menyikapi pernyataan tersebut, Makanan sehat seperti apa?

Ya, semakin ke sini masyarakat semakin kaya akan informasi mengenai diet sehat. Saking banyaknya, tidak sedikit yang akhirnya mencoba semua jenis diet, dan akhirnya malah tidak baik untuk kesehatan tubuh. Terkhusus pada mereka yang melakukan diet dengan maksud tertentu, misalnya para penderita jantung koroner.

Ya, mereka yang memiliki penyakit ini diharuskan untuk menjaga pola makan dengan sangat baik. Tidak hanya itu, olahraga sesuai anjuran dokter pun disarankan untuk tetap dilakukan, dan yang tak kalah penting adalah disiplin dalam mengonsumsi obat.

Nah, membahas diet sehat untuk penderita jantung koroner, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Bambang Dwiputra, SpJP, menjelaskan bahwa memang ada diet khusus untuk para pasien jantung koroner ini.

Loading...

"Kami biasanya menyebutnya dengan istilah diet seimbang," katanya saat diwawancarai Okezone di Kemenkes dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia dengan tema "My Heart, Your Heart", Jumat (28/9/2018).

Dr Bambang menuturkan, diet seimbang ini tentunya dimaksudkan agar kondisi tubuh terjaga dengan baik kesehatannya. Faktor risiko masalah jantungnya tidak memburuk atau malah menambah faktor risiko lainnya yang memperparah keadaan.

Dalam diet seimbang ini, pasien tentunya tetap mendapatkan komponen gizi yang baik untuk tubuh seperti karbo, lemak, vitamin, dan mineral. Sebab, bagaimana pun, komponen gizi tersebut dibutuhkan tubuh untuk tetap membuat pasien sehat dan bisa menjalani aktivitasnya.

"Yang dilakukan kemudian adalah membatasi atau menentukan berapa jumlah yang pas untuk si pasien dan terkait dengan takarannya, ini sangat subjektif," paparnya.

Dr Bambang menambahkan, ada beberapa diet internasional yang direkomendasikan untuk pasien jantung koroner dan ini dianggap paling baik. Tapi, yang mesti digarisbawahi adalah diet ini tergantung dari faktor risiko yang dimiliki pasien. 

Jadi, kalau pasien memiliki penyakit jantung karena tekanan darah tinggi, maka dia diminta untuk diet rendah garam. Hal ini berkaitan dengan jumlah asupan garam per hari yang mana garam adalah salah satu pencetus hipertensi.

"Jadi, kita minta si pasien untuk mengurangi makanan yang terlalu asin dan tentunya membatasi penggunaan garam. Takarannya tergantung kondisi pasien," ungkap dr Bambang.

Sementara itu, jika faktor risikonya adalah karena masalah dislipidemia atau masalah pada kolesterol, maka pasien diminta untuk diet rendah minyak.

"Kalau pasien jantung dengan faktor risiko dislipidemia, kita biasanya menyarankan dia untuk mengonsumsi cukup buah dan sayur dan sebisa mungkin untuk sedikit dalam penggunaan minyak untuk makanan sehari-harinya," ucapnya.

(okezone.com)

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]