Melihat Kemegahan Puri Besakih di Karangasem, Bali


Loading...

MEDIALOKAL.CO - MENGUNJUNGI obyek wisata saat berada di suatu daerah tidak melulu harus yang selalu menawarkan kesenangan. Bisa juga ke tempat lain seperti obyek wisata religi. Sebagai contoh, saat berlibur ke Bali wisatawan bisa mengunjungi pura yang merupakan tempat beribadah umat Hindu.

Salah satu pura yang ramai dikunjungi adalah Pura Besakih. Pura ini terlektak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Di dalamnya terdapat kurang lebih 22 komplek pura umum dan 16 komplek pura pedharman. Pura umum artinya semua orang bebas masuk untuk berdoa. Sedangkan untuk pura pedharman tidak semua orang boleh masuk, hanya sesuai kastanya saja.

Pura umum terdiri dari 18 pura dan 4 pura yang dikenal dengan istilah Catur Lawa yaitu Ratu Pasek, Ratu Dukuh, Ratu Penyarikan, dan Pura Ratu Pande. Kemudian untuk pura pedharman, masing-masing disesuaikan dengan tingkatan kasta yaitu Brahmana untuk pendeta, Satria untuk bangsawan dan raja, Waisya untuk pedagang dan pegawai pemerintahan, serta Sudra untuk petani dan pekerja kasar.

Dari keseluruhan komplek pura ada 1 pura pusat yaitu Pura Penataran Agung. "Pura ini terdiri dari 7 tingkat sebagai tanda tingkat alam," ujar Kadek Wardana selaku tour guide Pura Besakih saat ditemui Okezone dalam rangkaian acara media trip "Jelajahi Indonesiamu".

Loading...

Dirinya juga menjelaskan bila pura tersebut dibangun oleh Rsi Markandeya pada abad kedelapan. "Kata besakih berasal dari besukih yang artinya selamat. Pura yang pertama kali dibangun adalah Pura Basukian Puseh Jagat," ucap Kadek.

Wisatawan yang datang ke pura ini hanya diperkenankan untuk melihat dari luar komplek apabila tidak berdoa. Di dalam pura terdapat pecalang yang akan menjaga agar wisatawan tidak sembarangan masuk. Bagaimanapun juga, pura dianggap suci oleh umat Hindu karena merupakan tempat berdoa.

Untuk mengitari kawasan Pura Besakih, Kadek mengatakan bila waktu yang dibutuhkan kurang lebih 45-60 menit. "Untuk berkeliling wisatawan perlu menaiki ratusan anak tangga. Jarak dari bawah sampai tempat untuk berkeliling kira-kira 800 meter," terangnya.

Sekadar informasi, pura ini terletak di ketinggian 1000 mdpl dan jaraknya 7,5 km dari Gunung Agung. Pada hari-hari tertentu, akan diadakan upacara besar yang dihadiri oleh umat Hindu dari segala penjuru. Ada yang diadakan setahun sekali pada Hari Raya Nyepi, ada yang diadakan 10 tahun sekali dan dikenal dengan nama Panca Bali Krama (biasanya berlangsung selama 42 hari dan puncaknya 1 hari sebelum Nyepi), ada pula yang diadakan 100 tahun sekali dan dikenal dengan nama Eka Dasa Rudra (terakhir diadakan tahun 1979).

Sementara itu, menurut penuturan Kadek, hari-hari biasa Pura Besakih ramai dikunjungi oleh wisatawan asing dibanding wisatawan domestik. Wisatawan domestik biasanya ramai di hari libur besar seperti Idul Fitri dan Natal. Untuk masuk ke kawasan pura, wisatawan peh membayar tiket seharga Rp40 ribu (domestik) dan Rp60 ribu (mancanegara). Harga tiket sudah termasuk sarung, ojek satu kali pengantaran, dan guide lokal.

(okezone.com)

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]