JAKARTA - Puluhan mahasiswa asal Rokan Hilir Riau menggelar aksi damai dengan "menggeruduk" kantor KemenpanRB di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Puluhan mahasiswa tersebut meminta Menpan RB agar mendesak Bupati Rokan Hilir untuk tidak merumahkan sekitar 13.450 tenaga honorer.

Para peserta aksi tersebut merupakan pelajar dan mahasiswa asal kabupaten Rokan Hilir (IPEMAROHIL) Jakarta.

Menurut Korlap aksi, rencana Bupati Rohil mrumahan 13.450 tenaga honorer tersebut beralasan karena dampak dari defisit anggaran yang di alami oleh kabupaten Rokan Hilir.

Dimana tahun 2017 ini tercatat Kabupaten Rokan Hilir mengalami defisit sebesar 800 Miliar lebih. "Namun yang kami sesali, untuk belanja pegawai saja sampai menghabiskan 180 Miliar," ujar Ketua Umum Ipemarohil Jakarta Ahmad Iqbal Arfani.

Dalam orasinya dirinya juga menyampaika, Ipemarohil merasa prihatin dan kecewa dengan apa yang terjadi di Rokan Hilir sekarang ini.

"Sebagai putra daerah, kami sangat prihatin dan kasian melihat kondisi masyarakat kami. Seandainya Bupati benar-benar merumahkan tenaga honorer tanpa dibrengi dengan solusi dan lapangan kerja, kami pastikan akan terjadi kesenjangan sosial disana," paparnya.

Karena dampaknya kata dia, pengangguran akan bertambah. "Dengan semakin banyak pengangguran, apakah Bupati tidak mikir, bakal meningkat pula kriminalitas disana," tukasnya.

Apalagi kata dia, ada dugaan gaji tenaga honorer yang sudah 7 bulan tak dibayar.

Berikut Ini Tuntutan Para Mahasiswa:

1. Pemerintah pusat bersama dewan perwakilan rakyat harus segera merampungkan revisi undang-undang ASN.

2. Meminta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi agar turun langsung ke daerah mengatasi persoalan tata kelola kepegawaian ( tenaga honorer) khusunya di Kabupaten Rokan Hilir, serta dapat memberikan jaminan perlindungan dan kepastian hukum.

3. Mendesak Gubernur Provinsi Riau dan Bupati Rokan Hilir selaku kepala daerah agar segera melunasi tunggakan hutang atau membayar gaji tenaga honorer. (*).

 

Sumber : GoRiau.com