Tembilahan, Usai jamuan makan malam bersama Wagubri, Bupati HM. Wardan bersama Wakil Bupati H. Syamsuddin Uti, Sekda Said Syarifuddin dan  Asisten 1,2 dan Plh Asisten 3, para pejabat eselon II dilingkungan Pemkab Inhil Selasa (09/04/2019) malam, bertempat diruang rapat Rumah Dinas Bupati dilaksanakan rapat dengan Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/BAPPENAS Erwin Dinas beserta rombongan.
Rapat tersebut membahas tentang infrastruktur khususnya Ruas jalan Nasional yang ada di Kabupaten Inhil.

Pada kesempatan tersebut Bupati HM.Wardan Merasa senang dengan kedatangan pak erwin yang datang ke Inhil dimana beliau merupakan anak mantan Bupati Pak Bakir Ali. Semoga kedatangan beliau bisa membantu membangun infrastruktur Kabupaten Inhil yang sangat dibutuhkan. Mengingat, Secara geografis wilayah Kabupaten Inhil berada pada  posisi Kabupaten berada disposisi strategis yaitu SIJORI (Singapura, Johor dan Riau) 
Beliau menambahkan, Mudah-mudahan kedatangan Pak erwin bisa membantu ruas jalan nasional yang ada di Kabupaten. Salah satunya ruas jalan nasional menuju Pelabuhan samudra kuala enok. Karena, Kalau jalan ini bisa selesai insya Allah pelabuhan samudra yang ada di kuala enok bisa beroperasi. 
Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan ekspose beberapa Kondisi infrastruktur ruas jalan nasional yang ada di Inhil, Kondisi kesehatan, kondisi pangan dan terakhir pembangunan Gedung Perpustakaan, potensi sumber daya Perikanan dan kelautan yang dimiliki Kabupaten Inhil.

Sementara itu, Sambutan Bapak Erwin Darwis mengatakan, sebagai anak yang masa kecilnya pernah d tembilahan dan sekolah d SD 004 Jl.M.Boya mengatakan, Inhil merupakan daerah berkembang dimana pada saat bebepk beliau menjabat sebagai Bupati Inhil hanya ada 11 Kecamatan dan sekarang sudah berkembang menjadi 20 Kecamatan.
Kalau dilihat dari beberapa pemaparan tadi akan bencoba diskusikan dibeberapa direktorat dan kementerian apa saja yang di butuhkan Pemerintah Kabupaten Inhil dalam rangka mensejahterahkan rakyat. Mengingatkan Inhil memiliki hutan mangruov yang luas,  kegiatan religi yang mampu menghadirkan ribuan orang setiap tahun, komoditi kelapa dan sagu, didampingi kita juga memiliki potensi untuk pengembangan wilayah sebagai lumbung beras. (Humas)