9 Jenis Setan dan Tugasnya, Mengacaukan Salat Hingga Bertugas di Dalam Rumah, Yuk Lihat

Foto : Ilustrasi

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Kalau ada penyakit tertentu yang dibilang resah yaitu kekawatiran gelisah yang berlebihan, kemudian terkait dengan dua hukum yaitu hukum fikih dan kedua hukum tentang nafsu atau bagaimana untuk mencari ketenangannya," ungkap ustaz Adi Hidayat.

Adapun pengertian Fikih (bahasa Arab: ?????, translit. al-fiqh‎) adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

Beberapa ulama fikih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan fikih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan haknya sebagai hamba Allah.

Fikih membahas tentang cara beribadah, prinsip Rukun Islam, dan hubungan antar manusia sesuai yang tersurat dalam Al-Qur'an dan Sunnah.

Dalam Islam, terdapat empat mazhab dari Sunni yang mempelajari tentang fikih. Seseorang yang sudah menguasai ilmu fikih disebut Fakih.

Di dalam hukum fikih sebagaimana kita mempunyai dua persoalan dalam hidup, kadang-kadang jadi khusu.Persoalan yang pertama adalah syetan yang mana syetan itu "Aduwun Mubin"  musuh yang sangat jelas.

Disebutkan dalam Al-Qur'an surah Albaqarah ayat 168 dan 169 :

Yaa ayyuhaa nnaasu kuluu mimmaa fii l-ardhi halaalan thayyiban walaa tattabi'uu khuthuwaati sysyaythaani innahu lakum 'aduwwun mubiin
Artinya : “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. al-Baqarah : 168).

Innamaa ya'murukum bissuu-i walfahsyaa-i wa-an taquuluu 'alaa laahi maa laa ta'lamuun
Artinya: "Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.” (QS. al-Baqarah : 169).

Disebutkan juga bahwa setan itu ada 9 jenis sesuai dengan tugasnya dan sesungguhnya setan itu banyak akan tetapi yang pokok ada sembilan.

1.Setan Walhan
Bertugas menggoda dan mengacaukan manusia dalam berwudu, salat dan dalam ibadah-ibadah yang lain.

2.Setan Khindhim
Bertugas menggoda dan mengacaukan manusia ketika sedang melakukan ibadah salat selalu mengingatkan terhadap urusan keduniaan sehingga tidak khusus manusia tersebut dalam mengerjakan ibadah kepada Allah.

3.Setan Dasim
Bertugas di dalam rumah ketika seseorang masuk ke dalamnya tanpa mengucapkan salam, tidak pernah menyebut nama Allah di dalamnya.

Setan itu akan menimbulkan perselisihan sehingga akan terjadi talak, khulu' dan pemukulan, menciptakan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

4.Setan Haffaf
Setan ini bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras.

5.Setan Murroh
Bertugas menggoda agar orang asyik bermain seruling dan alat musik berikut nyanyiannya

7.Setan Laqus
Bertugas menggoda orang untuk menyembah api.

8.Setan Masuth
Bertugas menyebarkan berita dusta lewat mulut manusia sehingga tidak bisa ditemukan berita yang sebenarnya.

9.Setan Zalitun
Bertugas menggoda penghuni pasar dalam transaksi jual beli dengan menyuruh untuk melakukan kedustaan, penipuan,memuji-muji barang dagangan, mencurangi timbangan, dan bersumpah palsu.

Untuk menghidari segala setan yang menggodanya maka supaya bisa meyakinkan bahwa kita benar-benar beribadah kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Adapun hukum kedua ada tentang nafsu, bagaimana cara mengalahkannya agar nafsu manusia bisa diatasinya. Karena nafsu sendiri adalah perbuatan yang selalu mengarahkan perbuatan yang tidak baik yang bersumber dari makanan, pergaulan, apa yang ditonton, apa yang dilihat, apa yang dibaca, apa yang didengarnya.

Maka untuk bisa menghilangkan perbuatan tersebut menurut ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya supaya memperbanyak membaca Al-Qur'an, memberpanyak salat tahajud, berpuasa," tutup ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya.

SOSOK USTAZ ADI HIDAYAT
Dilansir dari Wikipedia, Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA Lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984

Umur 35 tahun adalah ulama asal Indonesia yang dapat menguasai isi kitab suci Al Quran beserta
letak barisnya.

Selain itu, ia juga menguasai ilmu hadist dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.

Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute, tiga tahun berikutnya

Ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.

Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik.

Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI.

Di dua sekolah dasar ini dia juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang.

Di madrasah dia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

Tahun 1997, dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut.

Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.

Di Ponpes inilah Ia mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama dia, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.

Selama masa pendidikan ini dia telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ.

Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. dia juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf.

Tahun 2003, dia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.

Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya.

Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan dia mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini. Selain pendidikan formal, dia juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya.

Dia belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya).

Adapun di antara guru tafsir dia ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). dia mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh, dia pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.

Di akhir 2009 dia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.

Dia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.


Sumber : BANGKAPOS.COM






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]