Langsung dari Pelakunya, Ini Tips Sukses Berkebun Lengkeng


Loading...

PEKANBARU, — Tips sukses berkebun lengkeng — Berkebun menjadi salah satu kegiatan positif di saat pemerintah mengkampanyekan social distancing. Bertanam buah lengkeng misalnya.

Memang, tak sedikit yang menemui kegagalan, mulai tumbuh kembang yang terganggu, daun yang dimakan hama belalang, sulit berbuah, sampai tanaman yang cepat mati. Oleh sebab itu perlu. Nah, untuk itu Sulistyo, seorang petani lenglkeng sukses dari Taman Agro Wisata Tenayan Raya memberikan tips sukses berkebun lengkeng.

Cara Tanam Lengkeng

“Tata cara bertanam lengkeng yang baik dan benar, kualitas bibit jadi perhatian utama”, kata lelaki asal Malang itu di kediamannya saat berbincang dengan bertuahpos.com.

Kata Sulistyo, new cristal dan itoh adalah bibit terunggul kini. Supaya menghasilkan batang dan buah maksimal, maka perhatikan tata cara penanaman awal.

Loading...

“Pertama jarak tanam. Bisa 5, 6, atau 7 m tergantung media tanam, dan luasanya berapa. Kedua, Penanam awal wajib digali lubang, lebarnya 80 cm dalamnya 60 atau 70 cm. Tapi kalau lahan berair, ada penambahan media ke atas. Atau dibuat bumbun. Kalau tanah dia atasnya tanah mineral, tanah kuning dikeluarkan. Diganti media baru,” ulas lelaki yang sudah membina banyak kelompok tani ini.

Untuk aplikasinya kata pria paruh baya ini, tanah hitam, pupuk kandang, dan kapur dolomit dicampur rata serta masukkan kembali ke dalam lubang. Dengan melebihkan timbunannya ke atas.

“Kalau tanah rata, maka naikkan 30 cm ke atas, serelah itu digali lubang lagi sebesar polibag bibit yang ditanam, ak boleh lebih. Sesuai tanahnya, terus setalah 1 bulan diberi pupuk susulan NPK., mutiara, dan 3 bulan sekali pupuk kandang. Kalau diukur kilo, bisa sampai 5 dan 7 kg. Terkait dengan pemberantasan hama, kalau ada dau berlubang, maka OPT atau obat pestisidanya adalah polidor dan mantab,” terang Sulistiyo.

Perawatan Tanaman Lengkeng

Untuk perawatan tambah Sulistyo, aplikasinya bisa dilakukan 1 bulan 1 kali, melihat serangan hamanya. “Saya kira itu dilakukan, ditambah penyiraman, 2 hari 1 kali, dengan melihat cuaca. Saya kira itu SOP yang bisa kita pertanggungjawabkan, sesuai kebiasaan yang kita lalui. Begitu juga seperti belalang, kalau ada polidor, belalang tak mau mendekat,” pesan Sulistyo yang lama sudah membibitkan lengkeng Itoh dan New Crystal ini.

Kedua bibit lengkeng ini katanya sama sama tebal daging buahnya, sementara yang lain kualitas di bawah itu. Termasuk diamond atau mata kucing. “Itoh dan New Crystal yang masuk ke mal,” yakin pria paruh baya ini menutup pembicaraan. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]