Tanjungbalai, Medialokal.co - Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Tanjungbalai Edi Surya Nasution ketika di mintai keterangannya terkait masalah Oknum yang bertugas di Rusunawa yang telah menyalahi peraturan yang sengaja memberikan ijin pengambilan aliran listrik untuk pengerjaan proyek pembuatan Rusunawa VI di jalan Sei Agul, lingkungan IV, kelurahan sei raja, kecamatan sei tualang raso yang di kerjakan oleh PT  Bintang Milenium Perkasa dengan KSO PT Martua Jaya Megah, tanpa sepengetahuan pihak Perkim di kantor Wali Kota, Rabu, 25/08/2021/sekitar pukul 15'00 Wib. 

Edi mengatakan "saya sudah panggil ketiga oknum tersebut (AW, ER dan Sihol) yang dua  AW dan ER sudah saya berikan SP  Surat Peringatan) dan tadi atau hari ini (Rabu" 25/08 2021) sudah saya tanda tangani surat SP nya  sementara Sihol sudah tidak bertugas lagi di Rusunawa tersebut tetapi ketiganya sudah saya panggil," ucapnya. 

Ketika awak media mencoba mempertanyakan tentang berapa kira kira kerugian yang di alami perkim, Edi menjawab saya belum bisa memberikan rinciannya, karna tidak semua saya yang urus.

"Kalau masalah itu coba tanyakan sama UPT Plt yang bertugas di Rusunawa tersebut kepada F, yang jelas saya minta kepada mereka tetap mengganti kerugian atas dugaan penyimpangan dana tersebut," tuturnya. 

Sebelumnya di beritakan oleh beberapa media Online tentang ditemukannya  penggunaan air beberapa hari lalu tanpa pemberitahuan kepada PDAM Tirta Kualo oleh PT. Bintang Milenium Perkasa dengan KSO PT. Martua Jaya Megah dalam melaksanakan pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) VI di jalan Sei. Agul Lk IV Kelurahan Sei Raja Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai,dan hari ini  kembali dapat penemuan bahwa perusahaan tersebut menggunakan arus listrik milik Pemkot Tanjungbalai tanpa koordinasi dari pihak Perkim kota tanjung Balai. 

Informasi ini di dapat ketika saat petugas supervisor transaksi energi UPT PLN Tanjungbalai Daniel yang di dampingi stafnya Bona Simbolon yang turun langsung kelokasi proyek Rusun VI  Kamis (05/8/2021) sore sekitar pukul 15,20 Wib dengan mengikut sertakan petugas Tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) UP3 Rantau Prapat langsung melakukan pemeriksaan meteran yang digunakan pembangunan Rusunawa tersebut dan memastikan tidak ada pencurian arus listrik melalui jaringan PLN.

Hal ini di sampaikan Danial kepada beberapa awak media yang ada di lokasi dan menambahkan selagi konsumen masih menggunakan arus sesuai prosedur, dengan artian pihak PLN tidak dirugikan, kami atas nama PLN tidak akan pernah mengambil tindakan berupa pemutusan jaringan listrik dan jika pihak pengelola mengambil arus listrik melalui meteran milik Pemkot Tanjungbalai, itu bukan wewenang dari bagian kami, cetus Daniel dan di iyakan Staff nya Bona Simbolon. 

Masih dilokasi proyek, salah seorang petugas atau pekerja di Rusunawa Syafar saat dimintai keterangan mengatakan kami tidak akan berani melakukan penyambungan arus listrik melalui meteran Pemkot Tanjungbalai tanpa memberitahukan ke UPT, dan bersedia membeberkan atau menceritakan semua persoalan yang terjadi dalam tahap pengerjaan Rusunawa VI ini mulai dari awal, asal saja bisa duduk bersama dengan Sihol mantan UPT Rusunawa, Erik (pegawai Dinas Perkim) dan Andi Wahyudi selaku kordinator Rusunawa dan kalau tidak bisa, di dudukkan bersama  saya tidak mau buka suara, kata Syafar sembari meninggalkan awak media.

Terpisah, namun dihari yang sama, sekitar pukul 17,10 Wib di kantor Perkim Kota Tanjungbalai, ketika ditemui Plt. UPT Rusunawa Fadly Riza diruangannya terkait permasalahan pemakaian arus listrik oleh pihak PT. Bintang Milenium Perkasa mengaku dan mengatakan "sampai saat ini, jangankan ada laporan atau berkoordinasi dari pihak kontraktor kepada kami, wajah Ricardo Siahaan selaku yang menurut informasi pengurus proyek itu saja tidak kami kenal", Ucap Fadli Riza lagi masalah ini nanti saya sampaikan sama pimpinan saya Pak Kadis.

Laporan : Maulana Juang Harahap SH