Wapres H.Ma' ruf Amin Panen Perdana Sawit PSR Di Bagan Batu Secara Virtual


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Wakil Presiden Republik Indonesia ( RI) H.M.Amin melakukan panen perdana kelapa sawit program Peremajaan Sawit Rakyat ( PSR) di KUD Subur Makmur Kepenghuluan Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir secara virtual.Kamis 2/9.

Selain melaksanakan panen perdana kelapa sawit program PSR, Wapres H.Ma'ruf Amin juga meresmikan penangkaran pembibitan kelapa sawit Usaha Kecil Menengah Koperasi ( UKMK) Santripreneur.

Ketua umum DPP Apkasindo Dr.Ir.Gulat ME Manurung MP.C.APO dalam kesempatan ini menyampaikan kegiatan ini dapat dilaksanakan berdasar atas hasil pertemuan DPP Apkasindo dengan Wakil Presiden RI pada 13 Pebruari 2020 di kantor Wapres lalu, dan telah menghasilkan beberapa rencana tindak lanjut. 

" Mengingat pandemi berkepanjangan sehingga agenda tersebut menjadi tertunda.Namun pada Kamis 2 September ini dapat dilaksanakan apa yang sudah terencana sebelumnya. Salah satunya adalah rencana Wakil Presiden RI akan melakukan panen perdana pada lahan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR),” ujar Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP.,C.APO Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).

Loading...

Menurut Gulat, APKASINDO akan melalukan kegiatan yang sama di 21 DPW Provinsi APKASINDO, kegiatan ini dapat menyemangati semua petani sawit, untuk bisa menjadi terdepan dan setara untuk pemulihan ekonomi disaat pandemi masih melanda dunia, petani sawit adalah petarung untuk ekonomi Indonesia.

Gulat menjelaskan, Program PSR ini sebelumnya di canangkan atau ditanam perdana oleh Presiden RI Ir.Joko Widodo pada 10 Mei 2018 tepatnya di KUD Subur Makmur Kepenghuluan Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.

“Ini luar biasa, Pak Jokowi yang nanam, Pak Wapres yang manen. Tahun ini program PSR sudah memasuki masa panen. Rata rata produksi sawit PSR ini menghasilkan  2,1 ton/ha/bulan, padahal baru berumur 3 tahun 3 bulan,” ujar peraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Riau ini.

Gulat menerangkan panen perdana yang dilakukan oleh Wakil Presiden RI ini seluas 266 hektar di tahap pertama. Tahap selanjutnya sudah mencapai ribuan hektar, termasuk yang ditanam  Dr.Moeldoko, Ketua Dewan Pembina DPP APKASINDO pada 2019 lalu. Adapun petani yang terlibat dalam Program PSR Tahap pertama ini mencapai 105 keluarga petani sawit. Proses pengelolaan dari penanaman hingga panen dikelola oleh KUD di desa setempat dibawah Pengawasan dan pendampingan DPD APKASINDO Kabupaten Rokan Hilir.

Gulat menyebutkan, bahwa ada lima masalah yang dihadapi petani dalam pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Pertama, dari 3,4 juta sawit dalam Kawasan hutan, 2,7 juta hektar (79,41%) adalah perkebunan sawit yang dikelola oleh rakyat. Hal ini sangat menghambat perkebunan sawit rakyat menuju keberlanjutan dan terkendalanya serapan dana PSR. 

Kedua, membuat rute penyelesaian sawit rakyat yang ada di kawasan hutan berdasar UUCK, setidaknya dalam satu pintu penyelesaiannya, di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian dan jangan bertele-tele. Kalau niatnya mau membantu ya benar-benar dipandu, jangan ada teori.

Ketiga, tata niaga TBS yang masih belum mengikuti Permentan 01/2018 mengenai Penetapan Pedoman Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun. Untuk itu, regulasi ini perlu ditinjau ulang karena beleid ini dinilai belum mampu melindungi petani sawit secara menyeluruh khususnya swadaya untuk mendapatkan harga TBS yang wajar dan mencegah pesaingan tidak sehat diantara perusahaan perkebunan. Terkesan Permentan tersebut hanya berpihak ke Petani Plasma, faktanya Petani Plasma persentasenya hanya sekitar 14,7% dari total 6,87 juta perkebunan kelapa sawit rakyat.

Keempat, dengan luas 42% kebun sawit rakyat namun tidak satupun petani atau koperasi yang memiliki PKS. Dengan kehadiran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS), diharapkan program sarana prasarana akan membantu berdirinya pabrik sawit yang dikelola petani, ini wajib di 2022, gak ada jalan lain untuk menggenjot kesejahteraan petani sawit.

Kelima, program PSR terhambat mahalnya harga pupuk sepanjang enam bulan terakhir. Walaupun, harga TBS sawit naik tinggi tetapi kenaikan harga pupuk di atas 70%. Akibatnya, biaya produksi (HPP) ikut terdongkrak 42,5%. Jika pemerintah tidak turun tangan, maka petani sawit yang menjadi pengguna pupuk non subsidi dipastikan akan kolaps dan tidak memupuk. Ini genting, darurat, tidak bisa hanya menghimbau, Pemerintah harus pegang “traju” mengendalikan harga pupuk.

Gulat menjelaskan bahwa panen perdana PSR yang dijalankan Wapres ini adalah bukti petani sawit sangat penting peranannya dan kebetulan Riau ini sangat unik, selain luas sawitnya yang mencapai 4,1 juta Ha, juga persentase petani sawitnya mencapai 63% dari total luas sawit di Riau. 

Jadi, multiplier effect-nya sangat kuat, kuat ke positif demikian juga ke negatifnya jika harga sawit anjlok dan biaya pupuk tidak terkendali kenaikan harganya. Pada Panen perdana ini Selain kegiatan panen perdana, Wakil Presiden RI dan rombongan dari Kantor KSP (Kantor Staf Presiden) dan Kantor Wapres serta Tim dari BPDPKS juga akan meninjau hasil kegiatan santripreneur yang telah dicanangkan oleh Wakil Presiden pada Desember 2020.

Adapun yang ditinjau adalah pabrik penyiapan pupuk organik dan Pusat Pembibitan sawit dikelola oleh pondok pesantren di Riau (santripreneur berbasis sawit). Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas rakyat, keterlibatan rakyat sangat kuat, namun hilirisasinya belum optimal. Hilirisasi sawit bukan hal tidak mungkin bagi petani, namun perlindungan Pemerintah sangat diperlukan. 

UKMK salah satunya, tanpa perlindungan dan kebijakan mustahil akan berhasil. Untuk level UKMK sangat berpeluang dikembangkan di pondok-pondok pesantren, untuk itulah Wakil Presiden telah melaunching program santripreneur berbasis sawit pada akhir tahun 2020 lalu. 

"Usaha yang dihasilkan oleh santripreneur ini mendapat kawalan dari Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, Muhammad Imam Aziz dengan melahirkan praktek pengembangan UKMK berbasis pesantren." Beber Gulat.

Acara panen perdana kelapa sawit program PSR oleh Wapres RI.KH.Amin Ma'ruf secara virtual ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Rohil Afrizal Sintong dan H.sulaiman, Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanti, SH.,SIK.  Dandim 0321 Rohil LETKOL ARH. Agung Rahman Wahyudi SIP.,MIPOL, FORKOPIMDA Kab. Rohil, Direktur Tanaman Tahunan Ditjenbun Heru Tri Widarto S.SI.,MSC, Ketua Umum DPP APKASINDO GULAT ME MANURUNG, MP.,C.APO, Ketua DPD APKASINDO Kab. Rohil Tomy Evo Sihombing, Camat Bagan Sinembah Sakinah, S.STP.,M.Si.Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Indra Lukman PRABOWO, SH.,SIK. Danramil 03 Bagan Sinembah Kapten INF. Y. Mendrofa Datuk Penghulu / Lurah Kec. Bagan Sinembah. Toga, Tomas dan Todat Kec. Bagan Sinembah.*


sumber :
https://spiritriau.com/Ekbis/Wapres-H-Ma--039--ruf-Amin-Panen-Perdana-Sawit-PSR-Di-Bagan-Batu-Secara-Virtual






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]