MEDIALOKAL.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan mengevaluasi kembali untuk pembukaan ekspor batu bara pada hari ini, Rabu 12 Januari 2022.

Beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum membuka ekspor batu bara antara lain mengenai bagaimana mekanisme ekspor akan dibuka. Hal tersebut terkait dengan pemenuhan domestic market obligation atau DMO dari perusahaan-perusahaan batu bara.

Selanjutnya, bagaimana ekspor untuk perusahaan batubara yang tidak memiliki kontrak dengan PLN atau yang spesifikasi batu baranya tidak dibutuhkan PLN.

"Sehingga pada hari Rabu, jika pembukaan ekspor diputuskan, tetap akan dilakukan secara gradual," ujar Luhut.

Selanjutnya, Luhut juga mengatakan 14 hari sejak ekspor dibuka, seluruh kontrak batubara untuk PLN, termasuk IPP, di tahun 2022 sudah bisa dipastikan beserta dengan alokasi per bulan untuk masing-masing supplier batu bara dan alokasi ke PLTU-nya. "Pemenuhan atas DMO ini agar dievaluasi setiap bulan oleh Kementerian ESDM."

Per Senin kemarin, Luhut melihat kondisi suplai batu bara PLN sudah jauh lebih baik. Sehingga, ia menyebut 14 kapal yang sudah memiliki muatan penuh batu bara dan sudah dibayar oleh pihak pembeli, segera dirilis untuk bisa ekspor.

"Jumlah kapal ini diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Ditjen Perhubungan Laut. Bakamla juga perlu melakukan pengawasan supaya jangan sampai ada kapal yang keluar diluar list yang sudah diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Hubla," ujarnya.(*)

Sumber : http://tempo.co