MEDIALOKAL.CO – Pasukan Arab Saudi dan koalisinya tak menghentikan serangan ke kawasan Yaman jelang perayaan Idul Fitri.

Dibantu pasukan pemerintah Yaman, jet-jet temput Arab Saudi membombardir basis kekuatan pemberontak Houthi di al Hudaida.

Selain itu, serangan juga dilakukan lewat misil dari arah laut dan serangan darat. Diperkirakan, serangan tersebut menjadi pertempuran terbesar antara dua kubu yang berkonflik itu.

Berdasarkan laporan Al Arabiya, pasca serangan tersebut, pasukan koalisi berhasil menguasai Distrik Nekheila, Hudaida.

Pemerintah Yaman sendiri lewat pernyataan resminya yang dituangkan secara tertulis mengemukakan, jika upaya diplomatis dan dialogis telah ditempuh, namun gagal.

Bersama Arab Saudi, pemerintah Yaman pun mengultimatum Houthi untuk menarik pasukannya dari wilayah Hudaida, namun ditolak.

’’Pembebasan pelabuhan Hudaida adalah titik balik perjuangan kami untuk mengambil kembali Yaman dari militan yang menguasai area tersebut demi memenuhi agenda-agenda asing,’’ demikian isi pernyataan Pemerintah Yaman sebagaimana dilansir Reuters.

Pasukan koalisi percaya jika selama ini pelabuhan Hudaida digunakan sebagai jalur untuk menyelundupkan senjata bantuan dari Iran ke Houthi.

Militan yang disokong Iran itu memang hanya menguasai satu pelabuhan, yaitu pelabuhan di Hudaida tersebut, kendati pihak Iran maupun Houthi menampik tudingan tersebut.

Terkait serangan tersebut, pemimpin pemberontak, Mohammed Ali al-Houthi mengancam akan menyerang balik kapal-kapal pengangkut minyak di Laut Merah terutama milik negara-negara anggota pasukan koalisi.(*)

 

 

Sumber : POJOKSATU.id

‌