PELALAWAN

Direktur BUMD Pelalawan 'Digoyang'


Loading...

PELALAWAN - Pucuk tertinggi Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kabupaten Pelalawan, saat ini dijabat oleh Syafri digoyang. Berbagai elemen masyarakat tidak bisa menerima jabatan yang diduduki Syafri lantaran diketahui ia mantan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor).

Adalah FORMASI yang menamakan diri Forum Masyarakat Anti Korupsi  elemen masyarakat yang paling terang-terangan menyatakan sikap menolak dan meminta bupati Pelalawan untuk meninjau ulang jabatan direktur BUMD. Tidak itu saja, FORMASI mendesak bupati untuk mencopot jabatan direktur saat ini.

Sikap terang-terangan FORMASI ini, menolak direktur BUMD Pelalawan adalah melayang surat resmi di dua isntansi. Surat pertama dilayangkan kepada dikirim ke menteri BUMN sedangkan surat kedua dikirim ke bupati Pelalawan sendiri.

Surat FORMASI yang dilayang ke menteri BUMN berisikan, meminta ibu menteri BUMN mengevaluasi serta mencabut kebijakan bupati Pelalawan yang mengangkat manta narapidana korupsi.

Loading...

Sedangan surat terbuka yang terlanjur beredar di media sosial, ditujukan kepada bupati Pelalawan, FORMASI juga meminta bupati Pelalawan HM Harris mencabut surat pengangkatan Ir. Syafri sebagai Dirut BUMD Tuah Sekata serta meminta maaf kepada media massa selama tiga hari berturut-turut, terhitung sejak surat dikirimkan.

Direktur FORMASI, Dr. Muhammad Nurul Huda, SH, MH ketika dikomfirmasi Ahad (26/5/2019) menegaskan, apabila bupati Pelalawan tidak mencabut surat keputusan pengangkatan Ir. Syafri sebagai direktur BUMD salam kurun waktu tujuh hari, maka FORMASI akan mengambil langkah hukum.

Ditempat terpisah, Ir. Syafri yang sempat diwawancarai wartawan  menanggapi dingin pemberitaan tentang dirinya. "mau dibuat pun berita apapun tentang dirinya, dirinya berkomitmen berbuat yang terbaik buat kemajuan Kabupaten Pelalawan," kata Syafri.

Safri juga menyampaikan beberapa kemajuan BUMD Tuah Sekata tanpa membebani Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam waktu dekat akan mendatangkan Investor dari luar untuk bekerja sama untuk pembenahan usaha-usaha yang dikelola termasuk perlistrikan.

Terkait adanya sindiran terhadap masa lalu itu Safri menegaskan permasalahan apalagi yang mau dipermasalahkan semua sudah jelas. Beliau juga berpesan adanya, kontrol sosial harus bisa memberikan pemaparan bagaimana solusi supaya  badan - badan usaha yang dikelola BUMD dapat membantu dari segi konsumsi publik bisa berjalan dengan lancar  dan menyumbangkan PAD.

Selama kepemimpinan dirinya, Infrastruktur BUMD Tuah Sekata secara lambat laun dapat menjaga Marwah Kabupaten Pelalawan. 'Jadi Saudara - Saudara yang bekerja di Media Cetak dan Elektronik mari kita sama-sama membangun Kabupaten Pelalawan kedepan kelak bisa dinikmati oleh anak cucu kita,"tandas Syafri.(spiritriau.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]