MEDIALOKAL.CO - Kontestasi politik di negeri Seiya sekata Kabupaten Pelalawan memasuki tahap yang lebih serius, segala strategi dan trik politik mulai dimainkan oleh masing masing Paslon pasca nomor urut di pegang oleh masing masing pasangan kandidat. Ketika masing masing Paslon mulai memperkenalkan diri dan nomor urut ke masyarakat melalui kampanye dan sosialisasi.

Menarik simpati dan perhatian masyarakat sebagai pemilik hak suara yang akan menentukan siapa yang di akhir episode drama politik ini yang keluar sebagai the winner, berkuasa di atas wilayah yang membentang dari Simpang Beringin sampai Ukui Dua, dari Segati sampai Penyalai.

Harapan tentu, pilkada yang berkualitas, parsipatif dengan tingkat penggunaan hak suara masyarakat yang tinggi. Dan utama sekali lahirnya seorang pemimpi sesuai harapan masyarakat Kabupaten Pelalawan, yang amanah, membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah ke depan.

"Pilkada merupakan sarana untuk melahirkan pemimpin sesuai harapan masyarakat, pilkada dikatakan sukses, jika parsipasi pemilih itu tinggi," terang Koordinator Masyarakat Pemantau Pemilihan Umum (Mappilu) Kabupaten Pelalawan Erik Suhenra S.Ikom, Jum at (25/9/2020)

Partisipasi masyarakat akan tinggi jika penyelenggara pemilu itu cerdas, kreatif, komunikatif dan mampu mengakomodir hak hak masyarakat berdasarkan undang undang. 

Penyelenggara pemilu tidak menjadikan alasan Covid 19 untuk tidak melaksanakan sosialisasi informasi terkait pelaksanaan pilkada.

"Jangan sampai gara gara Corona, penyelenggara pemilu tidak bergerak melakukan sosialisasi, hanya duduk duduk manis di kantor, imbasnya banyak penyelenggara pemilu di tingkat TPS yang tidak tahu apa yang menjadi tugasnya," tegas Erik

Di contohkan Erik, di gelaran pemilu sebelumnya, banyak masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak pilih nya karena keterbatasan pengetahuan petugas di TPS.

"Di undang undang, orang yang dalam penjara di jamin hak nya, orang gila pun bisa memilih, sedangkan orang yang bawa KTP ke TPS tidak bisa memilih, karena pengetahuan petugas yang di tunjuk KPUD minim ilmu," tandasnya

Di lapangan, sambung Erik, sering terjadi ketidak sinkronan aturan antara kebijakan di tingkat kepemimpinan dengan petugas petugas di lapangan, hal ini terjadi karena pendelegasian tugas yang tidak tuntas.

"Biar petugas di TPS tidak berimprovisasi sendiri, seolah menjadi penguasa di hari itu, KPUD dan Bawaslu harus jelas mendelegasikan tugas kepada orang yang ditugaskan di TPS, di bekali dengan pengetahuan cukup untuk bisa mengakomodir hak hak masyarakat," tegasnya

Mappilu Kabupaten Pelalawan meminta kepada KPUD dan Bawaslu untuk lebih aktif mensosialisasikan tentang penyelenggaraan pilkada tahun ini.

"Sosialisasi itu perlu, cara nya yang harus di pikirkan oleh penyelenggara dengan mematuhi protokol kesehatan, penyelenggara itu harus kreatif, jangan berpangku pada uraian tugas baku saja, dan menjadi tidak kreatif karena alasan Corona," tambahnya lagi

Terkait dengan kontestan pilkada Pelalawan tahun ini diisi oleh anak anak muda energik, yang memiliki semangat tinggi memajukan Kabupaten Pelalawan ini, harus pula diatur aturan kampanye yang jelas agar tidak melanggar aturan main kampanye di saat Pandemi.

"Pilkada tahun diikuti oleh senior kita yang masih muda muda, cara kampanye bisa saja nanti keblabasan, lupa Prokes, penyelenggara harus tegas dan tidak main mata, jangan sampai yang satu boleh, yang lain tak boleh, Paslon ini kan putra putra terbaik negeri ini, harus di perlakukan sama," pintanya

Kepada masyarakat Kabupaten Pelalawan, Mappilu mengajak untuk menggunakan hak pilihnya, datang ke TPS, dan pilih pemimpin masa depan Kabupaten Pelalawan.

" Gunakan hak pilih bapak ibu, jika tidak dapat undangan, bawa KTP ke TPS, jika tidak juga di perbolehkan oleh petugas, telpon Mappilu di nomor 
0822-8844-9600, kita akan perjuangkan hak bapak ibu," pungkasnya.*

sumber :
https://spiritriau.com/pilkada/Mappilu-Pelalawan--Jika-Ingin-Pilkada-Berkualitas--Penyelenggara-Harus-Cerdas