AMBON, Medialokal.co - Sepanjang 2019, Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat kekerasan seksual di dunia pendidikan sangat tinggi angkanya, yaitu berjumlah 21 kasus dengan jumlah korban mencapai 123 anak.

Korps Himpunan Mahasiswa Islam Wati (Kohati) Cabang Ambon menggelar kegiatan Katong Bacarita untuk menyikapi perihal kekerasan seksual yang sering menimpa anak -anak sekolah mulai dari tingkat SD-SMA, pada jumat (21/02/2020).

Kegiatan Katong Bacarita sekaligus sosialisasi ini dilaksanakan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Ambon dengan mengangkat tema tentang "Siswa Cerdas ! Dia Yang Bisa Melindungi Diri Dari Kekerasan Seksual".

Kegiatan Katong Bacarita ini juga tidak hanya di isi oleh Kader Kohato Cabang Ambon, tetapi juga menghadirkan pembicara utama dari Yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) Maluku, Ibu Sukara Latuconsina.

Menurut Ketua Umum Kohato Mega Lina, kegiatan ini sebagai bentuk responsif kita perempuan di HMI terhadap kondisi sosial yang hari ini marak dengan kekerasan seksual yang menimpa adik-adik kita di sekolah maupun linkungan tempat tinggalnya.

"Awal tahun 2020 kita di kejutkan dengan beberapa kasus kekerasan seksual yang bagi kita itu fatal sekali dan itu terjadi untuk anak sekolah, maka perlu di sikapi oleh semua orang yang sayang terhadap anak-anak," ungkap Mega.

Ia berharap dari kegiatan yang dilaksanakan  di SMP 24 Ambon ini, bisa sedikit membantu  adik-adik serta sekolah dalam rangka mencegah perbuatan amoral yang nantinya bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. (*)

Laporan : Zen